Dianjurkan Rasulullah, Berikut 6 Adab Makan dan Minum Seorang Muslim

Phooby Kamaratih - Makanan Sehat Minuman Sehat Nabi Muhammad Saw 14/08/2021
 Photo by Monstera from Pexels
Photo by Monstera from Pexels

Oase.id – Seluruh perilaku manusia sudah atur dalam Islam, termasuk adab makan dan minum seorang muslim. Hal ini diatur bukan hanya perihal norma kesopanan antar manusia, tetap juga berkaitan dengan kesehatan.

Adab makan dan minum sudah tertulis dalam Al-Quran, dan diajarkan melalui Rasulullah ﷺ. Sebagai umat Muslim alangkah baiknya mampu mempraktikkan adab-adab yang telah dicontohkan dengan benar. Berikut Oase.id merangkum beberapa adab makan dan minum dalam islam yang bisa ditiru:

1. Mengonsumsi makanan halal

Islam telah mengajarkan umat-Nya untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan tidak mengandung unsur yang diharamkan. Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوۡا مِمَّا فِى الۡاَرۡضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah: 168)

2. Mencuci tangan

Sebelum makan hendaknya untuk selalu menjaga kebersihan tangan, terlebih saat ini sedang dalam masa pandemi Covid-19. Dari Aisyah radhiyallahu anha:

"Rasulullah ﷺ jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum." (HR. Abu Daud No 222)

3. Baca Bismillah sebelum makan dan menggunakan tangan kanan

Jika mengerjakan sesuatu dengan diawali membaca bismillah, niscaya apapun itu akan menjadi berkah termasuk sebelum makan. Dari Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah ﷺ, tanganku berseliweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari No 5376)

4. Tidak mencela makanan

Rasulullah ﷺ telah mencontohkan untuk tidak mencela makanan atau minuman yang telah dihidangkan oleh seseorang. Hal ini berhubungan dengan menjaga silaturahmi antara manusia dan menghargai pemberian tuhan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

مَا عَابَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ، إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِلَّا تَرَكَهُ

“Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika beliau menyukai suatu makanan, beliau memakannya. Jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya.” (HR. Al-Bukhari no. 3563)

5. Tidak berlebihan (tidak mubazir)

Allah SWT melarang keras orang orang yang berlebih-lebihan dalam aspek apapun, baik dari cara berpakaian hingga makan dan minum. Allah SWT berfirman,

يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا‌ ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A’raf : 31)

6. Mengakhiri dengan doa

Setelah makan selesai, tutuplah prosesi makannya dengan berdoa sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas rezeki yang telah diberikan. Dengan doa sebagai berikut;

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْنَ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Alhamdulillahil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja'alanaa minal muslimiin

"Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami termasuk golongan orang muslim."


(ACF)