6 Keutamaan Berwudu dalam Islam

Siti Mahmudah - Wudu Salat Nabi Muhammad Saw 25/11/2021
Wudu (Foto: Engin_Akyurt / Pixabay)
Wudu (Foto: Engin_Akyurt / Pixabay)

Oase.id - Umat Muslim diwajibkan untuk bersuci setiap akan melaksanakan salat. Yakni, berwudu. Karena, wudu merupakan syarat sahnya salat dan salah satu bersuci yang menggunakan air. Berwudu tidak hanya dengan air, namun bisa juga bertayamum atau bersuci dengan debu. Pengecualian, jika benar-benar tidak ada air.

Selain menghilangkan hadas kecil, berwudu juga memiliki pahala dan keutamaan. Apa saja keutamaannya? Berikut ini Oase.id meringkas beberapa keutamaan dalam berwudu.

1. Mendapatkan derajat dan malaikat memohonkan ampun hingga hari kiamat

Diriwayatkan dari Dlahak dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu (RA). bahwasanya Rasul bersabda:
“Tiadalah seorang hamba dan wanita yang berwudu lalu ia menyempurnakan wudu kemudian sesudahnya membaca surat Al-Qadar sampai akhir, melainkan Allah Ta’ala memberikan kepadanya setiap huruf daripadanya seratus derajat, dan Allah menciptakan dari setiap tetesan yang menetes dari wudu seorang malaikat yang memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat."

2. Menghapus dosa-dosa kecil

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda dalam kitab Riyadlus Shalihin:
“Siapa berwudu untuk salat lalu ia menyempurnakan wudunya kemudian berdiri mengerjakan salat, maka keluarlah kesalahannya seperti pada hari dilahirkannya oleh ibunya."

Maksud memperbaiki wudu di sini adalah menyempurnakannya, yakni memelihara syarat-syaratnya, rukun-rukunnya, dan adab-adabnya serta kesalahannya keluar seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya, semua dosa-dosa kecilnya keluar semua tidak ada sesuatu pun yang tertinggal sebagaimana hari keluarnya dari perut ibunya.

3. Menutupi dosa-dosa kecil 

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: 
“Siapa berwudu untuk salat lalu ia salat maka Allah menutupi (melebur) dosa-dosanya (yang kecil) yang dilakukan antara wudu dan salat yang lain yaitu salat sesudah salat yang dilakukan itu."

4. Mati dalam keadaan mati syahid

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Siapa tidur dalam keaadan suci, lalu maut menjumpainya pada malam itu, maka dia mati syahid di sisi Allah."

Selaras, dalam Al Ihya disebutkan, bahwa Rasul bersabda: 
"Apabila seorang hamba tidur dalam keadaan suci maka naiklah ruhnya ke ‘Arasy dan mimpinya adalah benar. Jika ia tidur tidak dalam keadaan suci maka pendeklah ruhnya dan tidurnya adalah mimpi-mimpi yang kosong tidak benar."

5. Memperoleh pahala sebagaimana orang puasa yang bangun beribadah malam

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Orang yang lagi dalam keadaan suci adalah seperti orang berpuasa yang bangun beribadah malam." 

Maksud bangun beribadah malam tersebut adalah melakukan salat di tengah malam untuk memperoleh pahala sekalipun ketentuannya diperselisihkan. Hadis diriwayatkan oleh Al Hakim dan Turmudzi dari Amru bin Harits, isnadnya dhaif (lemah). Demikian sebagaimana dalam Sirajul Munir.

6. Mendapatkan sepuluh kebaikan

Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Siapa berwudu masih dalam keadaan suci maka ditetapkan baginya sepuluh kebaikan."

Berwudu masih dalam keadaan suci maksudnya adalah memperbaharui wudunya sedangkan ia masih suci dari wudu yang telah dipergunakan salat fardu atau sunnah. Jika tidak salat dengan wudu yang pertama berupa salat apa saja, maka tidak disukai memperbaharui wudu. Baginya ditulis atau ditetapkan sepuluh kebaikan lantaran wudu yang diperbaharui itu. Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Turmuzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar. 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Tanqihul Qaul karya Syekh Nawawi Al-Bantani


(ACF)