Wajib Ditiru, Inilah Adab Bertetangga yang Diajarkan Rasulullah SAW

Phooby Kamaratih - Nabi Muhammad Saw 27/07/2021
 Photo by Alena Darmel from Pexels
Photo by Alena Darmel from Pexels

Oase.id – Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Sebagai manusia pasti tidak luput dari bersosialisasi dengan manusia lainnya, salah satunya dengan tetangga. Tetangga sekitar rumah merupakan orang paling dekat dan orang pertama yang akan membantu kita saat ditimpa musibah.

Maka, tak heran dalam Islam menekankan untuk selalu berbuat baik kepada tetangga dan menciptakan hubungan yang harmonis untuk mendatangkan kemaslahatan. Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya." (HR Bukhari-Muslim).

Berikut Oase.id merangkum, beberapa adab dalam bertetangga sesuai anjuran Nabi Muhammad :

1. Mendahului mengucapkan salam

Saat bertetangga sangat dianjurkan untuk saling menyapa ketika berpapasan atau bertemu dengan mengucapkan salam. Salah satu pihak yang mendahului menyapa yang mengucapkan salam secara tidak langsung ia mendapatkan banyak kebaikan.

2. Memberikan hak bertetangga

Rasulullah selalu menganjurkan untuk benar benar baik kepada tetangga, terutama pada tetangga yang paling dekat. Pada suatu waktu Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah? Rasulullah menjawab: “Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu.” (HR. Bukhari, Ahmad dan Abu Dawud).

3. Menasehati kebaikan

Selama hidup bertetangga, ketika sudah kenal dan sering bertemu hingga bertegur sapa, disarankan untuk saling menasehati untuk kebaikan agar terhindar dari sikap dan perilaku yang buruk. Nabi ﷺ, bersabda : “Agama itu nasihat” Kami (para sahabat) bertanya: “Untuk siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin”. (HR. Muslim, Abu Dawud, Ahmad dan Nasa’i).

4. Berbagi makanan

Jika kita sedang memasak, maka dianjurkan untuk melebihkan jumlah makanan yang di masak dan bagilah tetangga sekitar rumah. Rasulullah ﷺ bersabda kepada Abu Dzarr: “Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu.” (HR. Muslim)

5. Tidak menghalangi bangunan tetangga

Saat membangun rumah, pastikan bangunan tempat tinggalmu tidak menutupi atau menghalangi bangunan tetangga yang lainnya agar udara dan sinar masuk kedalam rumahnya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

لاَ يَمْنَعْ أَحَدُكُمْ جَارَهُ أَنْ يَغْرِزَ خَشَبَةً فِى جِدَارِهِ

“Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya” (HR.Bukhari (no.1609);

6. Tidak mengganggu tetangga

Selanjutnya dalam bertetangga pastikan untuk tidak mengganggu, misalnya tidak mengeraskan volume televisi sehingga membuat mereka menjadi tidak nyaman. Jika memiliki sebuah acara di rumah, hendaknya untuk memberitahukan acara tersebut sehingga mereka tidak merasa terganggu.

Dari Abu Syuraih radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَاللَّه لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ

“Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. “Sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yang tetangganya tidak aman dari keburukannya” (HR. Bukhari (no.6016)).

7. Menjenguk ketika sakit

Menjenguk tetangga saat sedang sakit menjadi keharusan sebagai umat Muslim yang taat, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ.

“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih)

Namun, di tengah pandemi Covid-19 menjenguk tetangga yang sakit harus dihindari dan mungkin digantikan dengan perkara lainnya, seperti memasak untuk makan keluarga yang sedang sakit tanpa berkontak langsung.


(ACF)