Inilah Amalan Ringan Berpahala Besar di Hari Jumat

Sobih AW Adnan - Hadis Hari Ini 31/01/2020
Photo by Oranfireblade from Pixabay
Photo by Oranfireblade from Pixabay

Oase.id- Membaca selawat kepada Nabi Muhammad Saw merupakan amalan utama yang bisa dilakukan di hari Jumat. Banyak hadis dan keterangan yang menunjukkan bahwa berselawat pada malam Jumat dan siang harinya mendapatkan kedudukan lebih ketimbang membacanya di waktu-waktu yang lain.

Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda;

"Perbanyaklah membaca selawat kepadaku di malam yang bercahaya dan di hari yang bersinar." (HR. Baihaqi

Begitu pula dari Umamah Ra, dia menceritakan bahwa Nabi pernah berkata;

"Perbanyaklah kalian membaca selawat kepadaku di setiap hari Jumat. Sesungguhnya selawat umatku ditayangkan kepadaku pada setiap hari Jumat. Barangsiapa yang paling banyak membawa selawat kepadaku, maka ia paling dekat kedudukannya dariku." (HR. Baihaqi)

Imam Abdurrauf Al-Munawi dalam Syarh Al-Jami’ Al-Shaghir menjelaskan tentang hadis ini;

"Jika kamu bertanya, 'Penayangan (selawat) ini hanya dibatasi pada setiap hari Jumat, sedangkan penayangan yang telah lalu bersifat mutlak, lantas bagaimana cara mengumpulkan keduanya?'

Maka, kami akan menjawab, adakalanya yang mutlak itu diikutkan pada yang dibatasi jika riwayat-riwayatnya sahih. Alhasil, penayangan pada hari Jumat itu diartikan dalam bentuk dan penerimaan khusus karena ia adalah yang paling utama dari hari-hari dalam seminggu.

 

Memperoleh syafaat

Dalam hadis yang diriwayatkan Anas Ra, Nabi Saw juga bersabda;

"Perbanyaklah kalian membaca selawat kepadaku di hari Jumat dan malam Jumat. Barangsiapa yang melakukan itu, maka aku akan menjadi saksi baginya atau memberi syafaat (padanya) di hari kiamat." (HR. Baihaqi)

Sementara menurut riwayat Abu bin Aus Ra, Rasulullah berpesan;

"Perbanyaklah kalian membaca selawat kepadaku di hari itu (Jumat). Sesungguhnya selawat kalian ditayangkan kepadaku. Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi." (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa'i, Ibny Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)

Abu Hurairah juga menceritakan bahwa Nabi Muhammad bersabda;

"Selawat kepadaku adalah cahaya di atas shirat. Barangsiapa membaca selawat kepadaku pada hari Jumat sebanyak 80 kali, maka diampuni dosa-dosanya selama 80 tahun." (HR. Daraquthni)

Imam Syafii dalam Al-Umm mengatakan, "Aku suka memperbanyak membaca selawat Nabi pada setiap keadaan. Akan tetapi, pada hari dan malam Jumat aku lebih menyukainya."


Mengungguli amalan lain

Ibnu Hajar Al-Haytami dalam Ad-Durrul Mandhud fi As-Shalatu wa As-Salam ala Shahibil Maqamil Mahmud menukilkan dari sebagian ulama;

"Menyibukkan diri dengan membaca selawat pada malam Jumat dan harinya itu lebih besar pahalanya dari pada menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur'an selain surat Al-Kahfi karena terdapatnya nas (keterangan) hadis tentang membacanya pada malam Jumat dan harinya."

Sementara Al-Qastalani, dengan mengutip Imam Ibnu Qayyim dalam Mawahibul Laduniyah menjelaskan, "Sesungguhnya Rasulullah Saw adalah penghulu manusia, sedangkan hari Jumat adalah penghulu hari-hari. Maka, membaca selawat pada hari itu memiliki keistimewaan yang tiada terdapatkan pada hari lainnya, disertai dengan hikmah bahwa setiap kebaikan yang diperoleh umat Nabi Saw baik di dunia dan di akhirat itu didapatkan langsung dari tangan Rasulullah. Maka dengannya, Allah mengumpulkan dua kebaikan; dunia dan akhirat."

Syekh Al-Arif Tajuddin bin Athaillah As-Sakandari dalam Tajul Aruus menerangkan, membaca selawat di hari Jumat bisa dilakukan untuk menambal amalan puasa dan salat sunah yang sudah terlewatkan.

"Siapa yang banyak terlewatkan darinya amal puasa dan salat, hendaklah ia menyibukkan diri dengan membaca selawat Nabi. Apabila kamu mengerjakan setiap ketaatan di keseluruhan umurmu, kemudian Allah memberikan selawat (rahmat) satu kali kepadamu, maka selawat yang satu kali itu akan mengungguli atas setiap ketaatan yang pernah kamu amalkan dalam keseluruhan umurmu. Demikian itu karena kamu membaca selawat menurut kemampuanmu, sedangkan Allah memberikan rahmat sesuai dengan sifat Rububiyah-Nya. Ini jika selawatnya satu kali, maka bagaimana jika Dia memberikan selawat sepuluh kali dengan selawat yang satu kali, sebagaimana keterangan yang datang dari hadis sahih? Alangkah baiknya kehidupanmu jika kamu menjalankan ketaatan dengan mengingat Allah dan membaca selawat kepada Rasulullah."

 

Redaksi bacaan selawat

Banyak versi bacaan selawat yang bisa diungkapkan sebagai penanda kecintaan umatnya kepada Rasulullah Saw. Namun yang paling masyhur adalah;

Allahumma shalli ala Muhammad, wa ala ali Muhammad, kama shallayta ala Ibrahim, wa ala ali Ibrahim.

 

"Wahai Allah, sampaikanlah selawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan selawat kepada Ibrahim dan keluarganya." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Sementara kalimat selawat terpendek yang cukup dikenal adalah;

Shallallau ala Muhammad

"Semoga Allah melimpahkan selawat kepada Muhammad Saw."

 


Sumber: Disarikan dari beberapa hadis sahih, keterangan dalam Syarh Al-Jami’ Al-Shaghir karya Imam Abdurrauf Al-Munawi, Al-Umm karya Abu Abdullah Muhammad bin Idris atau Imam Syafii, Ad-Durrul Mandhud fi As-Shalatu wa As-Salam ala Shahibil Maqamil Mahmud karya Ibnu Hajar Al-Haytami, Mawahibul Laduniyah karangan Shihabuddin Abul Abbas Aḥmad bin Muḥammad bin  Abi Bakr atau Imam Al-Qastalani, serta  penjelasan dalam Tajul Aruus karangan Syekh Al-Arif Tajuddin bin Athaillah As-Sakandari.


(SBH)