Diajarkan Rasulullah, Begini Adab Makan dan Minum yang Benar

Octri Amelia Suryani - Adab Makan dan Minum Nabi Muhammad Saw 20/07/2022
Makan dengan tangan kiri dilarang Nabi Muhammad (Gambar oleh LEEROY Agency dari Pixabay)
Makan dengan tangan kiri dilarang Nabi Muhammad (Gambar oleh LEEROY Agency dari Pixabay)

Oase.id - Umat Islam senantiasa diajarkan untuk menerapkan etika yang baik dalam melakukan berbagai aktivitas. Tak terkecuali saat makan dan minum. Agama Islam mengajarkan adab yang bisa dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Adab makan dan minum yang telah tertuang dalam Al-Quran dan hadis apabila diterapkan dapat mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri maupun orang-orang yang ada di sekitar. Selain mendapat pahala, ada manfaat lain yang bisa didapat, yaitu kesehatan lebih terjaga.

Dikutip dari Makan dan Minum Sambil Berdiri, Haramkah? karya Syafri Muhammad Noor, setidaknya ada tujuh adab yang sudah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Kita dapat mencontohnya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Minum Sambil Duduk

Memang terdapat perbedaan pendapat dari para ulama tentang hukum makan atau minum sambil berdiri. Namun, secara medis bahwa minum sambil duduk itu dianggap lebih baik daripada minum sambil berdiri atau sambil tiduran.

Bahkan, secara adat makan dan minum sambil berdiri di sebagian tempat dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan. Apabila ingin mengikuti pendapat ulama yang membolehkan makan dan minum sambil berdiri, maka setidaknya tidak sampai melanggar aturan adat-istiadat yang berlaku di lingkungan masyarakat kita tinggal.

2. Mengucap Basmalah

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah RA, bahwa: “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia mengatakan Bismillah (menyebut nama Allah Ta’ala). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).” (HR. Tirmidzi)

3. Makan atau Minum dengan Tangan Kanan

‘Umar bin Abi Salamah berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah ‘bismillah’), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam potongan hadis lain yang diriwayatkan dari Hudzaifah RA mengatakan: “Sungguh, setan menghalalkan makanan yang tidak disebutkan nama Allah padanya. Setan datang bersama orang badui ini, dengannya setan ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Dan setan tersebut juga datang bersama budak wanita ini, dengannya ia ingin menghalalkan makanan tersebut, maka aku pegang tangannya. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya tangan setan tersebut ada di tanganku bersama tangan mereka berdua.” (HR. Abu Daud)

4. Tidak Meniup Makanan atau Minuman

Rasulullah ﷺ melarang umatnya meniup makanan dan minuman. Hal ini sebagaimana salah satu hadis Nabi Muhammad ﷺ dari Ibnu Abbas, bahwa dia berkata, "Rasulullah ﷺﷺ melarang meniup makanan."

5. Minum Dengan Tiga Tegukan

Rasulullah ﷺ bersabda, bahwa: “Janganlah kalian minum seperti minumnya hewan. Tetapi minumlah kalian dengan dua atau tiga kali, dan jika kalian minum sebutlah nama Allah (membaca basmalah), kemudian pujilah Dia (membaca hamdalah), ketika kalian mengangkatnya (selesai minum).(HR. At-Tirmidzi)

6. Menuangkan Air ke Gelas Secukupnya

Sebagaimana dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwa: “Rasulullah ﷺ melarang minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.” (HR. Bukhari)

7. Mengucapkan Hamdalah

Setelah menyantap makanan atau minum, maka hendaknya mengucapkan hamdalah. Hal ini telah dipraktikkan oleh Rasulullah ﷺ. Ketika selesai makan atau minum, beliau membaca: “Puji syukur kepada Allah yang telah memberi makan dan memberi minum kepada kami serta menjadikan kami termasuk orang-orang Islam.(HR. Abu Dawud)


(ACF)