Hukum Mencintai Rasulullah bagi Umat Islam

Sobih AW Adnan - Nabi Muhammad Saw 07/10/2022
Ustaz Sobih Adnan saat memberikan tausiah di Masjid Nursiah Daud Paloh (NDP) Kompleks Harian Umum Lampung Post.
Ustaz Sobih Adnan saat memberikan tausiah di Masjid Nursiah Daud Paloh (NDP) Kompleks Harian Umum Lampung Post.

Oase.id - Hukum mencintai Rasulullah Muhammad ﷺ bagi umat Islam yang baligh dan berakal adalah wajib. Hal itu berdasarkan firman Allah Swt dalam QS Ali Imran: 31;

"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Demikian disampaikan Ustaz H. Sobih Adnan dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ di Masjid Nursiah Daud Paloh (NDP) Lampung, di Komplek Perkantoran HU Lampung Post, Kamis, 6 Oktober 2022, malam.

"Argumen lainnya adalah berdasarkan hadis Rasulullah ﷺ yang berbunyi, 'Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku (Nabi) lebih ia cintai dari ayahnya, anaknya, dan seluruh manusia," sebut pria yang karib disapa Gus Sobih tersebut. 

Sementara alasan paling rasional tentang keharusan mencintai Nabi Muhammad ﷺ adalah karena berkat kelembutan hatinya lah umat Islam diberi banyak kemurahan oleh Allah Swt baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

"Ada doa yang direkomendasikan Allah Swt kepada kita yang itu bersumber dari harapan Nabi Muhammad ﷺ agar umatnya diberikan kemurahan ketimbang umat-umat nabi sebelum Rasulullah," ujar Gus Sobih.

Doa yang dimaksud adalah beberapa penggal kalimat dalam QS. Al-Baqarah: 286;

"...  Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya..."

Menurut Ustaz Sobih, doa tersebut sekaligus merupakan garansi keselamatan bagi umat Nabi Muhammad ﷺ. "Ada permohonan agar Allah Swt lebih berkenan mengampuni umat Rasulullah. Kita ingat, sekali lalai memakan buah khuldi, Nabi Adam dan Siti Hawa langsung dihukum dengan diturunkan ke bumi. Sementara kita, seberapa pun bermaksiatnya, Allah tidak langsung atau secara otomatis diberi sanksi langsung di dunia. Akan tetapi, diberikan waktu dan kesempatan agar bertobat sebelum memasuki kehidupan akhirat," jelas dia. 

Begitu pula ada banyak aturan bagi umat Rasulullah ﷺ yang lebih diringankan ketimbang ketentuan umat-umat nabi sebelumnya. "Doa itu juga meminta kemurahan agar tidak diberi beban seberat umat nabi terdahulu. Itu makanya, jumlah waktu salat umat Nabi Muhammad ﷺ cuma lima waktu, bukan 50 waktu," kata dia.

Belum lagi dengan kewenangan Nabi dalam memberikan syafaat kelak di hari kiamat. Gus Sobih menegaskan, tak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak mencintai Rasulullah ﷺ dengan cara sekuat tenaga mengikuti dan meneladani segenap sunahnya.


(ACF)