4 Doa yang Dibenci Allah

Octri Amelia Suryani - Doa Sehari-hari 08/09/2021
Gambar oleh İbrahim Mücahit Yıldız dari Pixabay
Gambar oleh İbrahim Mücahit Yıldız dari Pixabay

Oase.id - Dalam Islam doa merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT. Doa juga dianggap sebagai ibadah mendalam yang dapat dilakukan umat muslim. Serta dalam beribadah pun doa juga merupakan inti dari ibadah tersebut.

Allah swt berfirman dalam QS. Al A'raf ayat 55:

ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ

Artinya: “Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa berdoa adalah anjuran bagi umat muslim. Serta ayat tersebut juga menyinggung persoalan adab dalam berdoa, seperti dengan menggunakan suara yang lembut, merendahkan diri, dan tidak melampaui batas.

Namun, tidak semua doa disukai oleh Allah. Perlu diketahui bahwa ada juga doa yang diizinkan oleh Allah dan ada yang dilarang oleh Allah. Sebuah doa akan dilarang oleh Allah karena keburukannya, sehingga Allah benci ketika doa seperti demikian terucap.

Lalu apakah doa yang benci oleh Allah itu? Berikut 4 doa yang dibenci Allah SWT:

1. Berdoa hanya meminta kebaikan dunia saja

Dalam berdoa, sebaiknya manusia berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat. Bukan hanya dunia saja. Seperti dalam penggalan ayat dalam salah satu surat, yang berbunyi:

فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Artinya: “Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia, dan tiadalah baginya kebahagiaan (yang menyenangkan) di akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 200)

Penggalan ayat di atas menjelaskan bahwa merugi bagi orang-orang yang hanya berdoa untuk kepentingan dunia saja. Karena akhiratlah yang kekal. 

2. Berdoa untuk orang kafir yang meninggal

Dalam Islam, berdoa untuk orang yang mati dalam keadaan kafir akan sia-sia. Seperti yang tertulis dalam QS. At Taubah ayat 84:

وَلَا تُصَلِّ عَلٰٓى اَحَدٍ مِّنۡهُمۡ مَّاتَ اَبَدًا وَّلَا تَقُمۡ عَلٰى قَبۡرِهٖ ؕ اِنَّهُمۡ كَفَرُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَمَاتُوۡا وَهُمۡ فٰسِقُوۡنَ

Artinya:Dan janganlah engkau (Muhammad) melaksanakan salat untuk seseorang yang mati di antara mereka (orang-orang munafik), selama-lamanya dan janganlah engkau berdiri (mendoakan) di atas kuburnya. Sesungguhnya mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.”

3. Berdoa memohon keburukan

Selanjutnya adalah berdoa memohon keburukan. Baik untuk diri sendiri, maupun orang lain.

Allah berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 148:

لَّا يُحِبُّ ٱللَّهُ ٱلْجَهْرَ بِٱلسُّوٓءِ مِنَ ٱلْقَوْلِ إِلَّا مَن ظُلِمَ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا

Artinya: “Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizhalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Menurut tafsir Quraish Shihab, ayat di atas yaitu Allah melarang hamba-Nya untuk berkata buruk, kecuali orang yang teraniaya. Seseorang boleh mengungkap keburukan orang yang menganiayanya. Tetapi tidak terang-terangan di hadapan orang lain. Dan hindari sifat berlebih-lebihan atau melampaui batas.

4. Berdoa yang bersifat memaksa

Terakhir berdoa yang bersifat memaksa. Karena Allah Maha Mengetahui apa yang baik dan buruk bagi hamba-Nya. Oleh karena itu, hendaklah sabar dan tawakal dalam berdoa kepada Allah.

Hendaklah selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah. Karena Allah telah menjamin orang-orang yang berdoa akan mendapat balasan dari Allah sesuai dengan doa dan usahanya. Serta tak lupa juga sabar untuk semua doa yang dipanjatkan.


(ACF)