Menengok Jabal Al Nour: Pentingnya, Signifikansi, Sejarah

N Zaid - Sirah Nabawiyah 24/09/2023
Jabal Al-Nour. Foto: Ist
Jabal Al-Nour. Foto: Ist

Oase.id - Jabal Al Nour memiliki makna spiritual dan wisata karena merupakan gunung yang sama tempat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menurunkan wahyu pertamanya. Jelajahi lebih jauh tentang ketinggian dan sejarah gunung ini serta waktu yang disarankan untuk berkunjung.

Jabal al-Nour dikenal sebagai Gunung Cahaya, yang merupakan gunung penting bagi umat Islam di seluruh dunia di jantung kota Mekah, Arab Saudi. Ini adalah gunung tempat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menurunkan wahyu pertamanya dari Malaikat Jibril yang menandai dimulainya kenabian.

Dengan ketinggian 642 meter, gunung ini berdiri tegak dan megah, simbol makna Islam. Letaknya 3 km di sebelah timur Ka'bah Suci. Gua Hira tempat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menerima wahyu pertamanya terletak di sisi gunung dengan tinggi 2 meter dan lebar 3 meter.

Arti penting Jabal al-Nour melampaui statusnya yang mengesankan. Ini adalah tempat di mana wahyu ilahi memilih untuk memulai permulaannya yang menawan di hadapan Rasulullah. Di sini, di puncak ini, ruh Al-Qur'an turun ke atas Hazrat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, mengungkapkan ayat pertamanya: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan (semua makhluk)” [Surat Al-Alaq 1].

Selain menjadi tempat ziarah suci bagi umat Islam di seluruh dunia, tempat ini juga dikenal sebagai tempat tujuan wisata. Setiap tahun jutaan umat Islam mengunjungi tempat ini untuk melihat tempat di mana sejarah Islam dimulai dan salat.

Pengunjung dari seluruh dunia mendaki gunung megah ini, sehingga mereka dapat menyaksikan secara langsung tempat di mana cahaya Islam mulai bersinar. Ini bukan sekedar keajaiban geologis namun merupakan bukti iman jutaan orang.

Sejarah Jabal Al Nour
Jabal al Nour terletak di Arab Saudi dekat Mekah di wilayah Hijaz dengan gua Hira di puncaknya yang berjarak sekitar 20 meter berjalan kaki dari dan ke gua.

Sejarah kembali ke masa pra-Islam ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah seorang pedagang dan kehidupannya yang sibuk menyadarkan beliau akan pentingnya menemukan cahaya sejati. Dia dikenal sebagai Al Sadiq dan Al Amin sejak awal. Pada usia 40 tahun, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mulai melakukan mediasi di gua Hira atau Jabal al nour.

Gua Hira, tempat yang sederhana dan damai, memberi Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam ruang untuk merenung jauh dari hiruk pikuk jalanan Arab Saudi. Di tempat suci inilah beliau Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menerima wahyu pertama Al-Quran selama bulan Ramadhan tahun 610 M.

Waktu Ideal Mengunjungi Jabal Al Noor
Bagi mereka yang berencana mengunjungi Jabal al-Nour, waktu adalah kuncinya. Sebaiknya pilih musim di luar jam sibuk untuk menghindari keramaian dan menyerap sepenuhnya suasana spiritual. Pagi hari dan sore hari adalah waktu yang tepat untuk melakukan eksplorasi, karena suhu lebih dapat ditoleransi pada jam-jam tersebut.

Pagi hari setelah salat Subuh sangat dianjurkan untuk mendaki gunung. Suhu yang lebih sejuk dan malam yang lebih panjang membuat pengalaman menjadi lebih nyaman. Mengingat cuaca di Mekkah yang panas, disarankan untuk membawa persediaan air yang cukup serta pakaian yang nyaman.

Selain itu, disarankan untuk memeriksa prakiraan cuaca pada hari kunjungan Anda sebelumnya. Jabal al-Nour, dengan kekayaan sejarah dan makna spiritualnya, menanti semua orang yang mencari pencerahan dan koneksi dengan akar Islam.(islamicinformation)


(ACF)