Adana, Kota yang Tidak Pernah Tidur dalam Urusan Kuliner

N Zaid - Turki Travel Kuliner Wisata Kuliner 23/10/2025
Kuliner Adana. Foto: AA
Kuliner Adana. Foto: AA

Oase.id - Jika İstanbul dikenal dengan sejarahnya dan Gaziantep dengan baklavanya, maka Adana adalah surga bagi para pecinta kuliner daging. Kota di selatan Türkiye ini disebut-sebut sebagai salah satu pusat gastronomi paling otentik di negeri tersebut — dan yang menarik, kulinernya bisa dinikmati 24 jam tanpa henti.

Dari kebab legendaris hingga camilan malam ekstrem seperti şırdan dan mumbar, Adana menawarkan pengalaman makan yang tak pernah berhenti, mulai dari subuh hingga dini hari.

Sarapan di “Liver Street”

Hari di Adana dimulai lebih cepat daripada kota lain. Sejak matahari terbit, kawasan bersejarah Kazancılar Bazaar sudah dipenuhi aroma arang dan daging panggang. Di sinilah “Ciğerciler Sokağı” atau Liver Sellers’ Street berada — jalan yang terkenal sebagai destinasi sarapan berupa liver kebab (kebab hati kambing) yang disantap langsung di pinggir jalan.

Bagi yang kurang cocok sarapan hati, ada pilihan lain seperti sıkma (roti gulung isi keju dan bawang) atau pastry gurih isi keju yang juga populer di pagi hari.

Sementara itu, ikon kota — Adana kebab, kebab daging domba cincang dengan bumbu khas — dapat ditemukan di hampir setiap sudut kota dan disajikan sepanjang hari.

Hidangan Malam yang Melegenda

Saat malam tiba, wisata kuliner di Adana justru semakin hidup. Penjual mumbar dan şırdan baru benar-benar ramai setelah pukul 21.00.

Şırdan adalah makanan berstatus indikasi geografis, terbuat dari salah satu bagian lambung domba yang diisi nasi berbumbu pedas, lalu direbus hingga lembut.

Mumbar mirip dengan şırdan, tetapi menggunakan usus domba yang diisi campuran nasi, bulgur, daging cincang, dan rempah.

Kedua makanan ini biasanya disantap tengah malam hingga dini hari, dan dianggap sebagai comfort food warga Adana.

Tak ketinggalan halka tatlısı, dessert manis berbentuk cincin yang gurih di luar dan lembut di dalam, jadi teman wajib setelah kebab atau şırdan.

“Adana kebab bisa dimakan kapan saja”

Menurut Cihangir Korkmaz, pemilik salah satu restoran kebab, gaya makan warga Adana memang berbeda dari kota-kota lain.

“Kami sarapan dengan hati, makan kebab siang hari, ngemil dessert sore, lalu lanjut şırdan di malam hari. Di Adana, hidup berjalan 24 jam — dan kebab tidak pernah absen,” katanya.

Pengunjung dari luar kota bahkan mengaku tidak pernah bingung soal makanan larut malam, karena restoran kebab hampir selalu buka.

Tradisi Kuliner Tengah Malam

Penjual şırdan seperti Yiğit Hüseyin Sudun mengatakan puncak penjualan justru setelah tengah malam.

“Şırdan itu budaya. Orang Adana lebih suka makan ini di malam hari. Dari pukul 9 malam sampai 3 pagi, kami paling ramai. Di Adana, makanan ada 24 jam,” ujarnya.

Bahkan wisatawan dari kota lain, seperti Istanbul hingga London, mengaku selalu kembali ke Adana hanya untuk mencicipi hidangan-hidangan ini.

Kenapa Adana Wajib Masuk Bucket List Traveler Foodie?

  •  Kuliner 24 jam, dari sarapan ekstrem sampai camilan malam
  •  Cita rasa autentik Turki selatan, penuh rempah dan karakter
  •  Banyak makanan khas yang tidak ditemukan di kota lain
  •  Cocok untuk food trip ala street food, bukan restoran mahal.(dailysabah)


(ACF)