Oase.id - Gelombang pertama jamaah haji dari Indonesia, sekitar 6.000 orang berangkat ke Arab Saudi pada hari Rabu, menandai dimulainya ziarah tahunan di Indonesia, yang merupakan negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Dengan perkiraan 229.000 jemaah haji Indonesia yang diperkirakan akan melakukan perjalanan spiritual tahun ini, Indonesia akan mengirimkan kontingen terbesar dari negara mana pun.

Lebih dari 16 kelompok, terdiri lebih dari 6.300 jamaah, berangkat dari kota-kota di Indonesia, termasuk Jakarta, Aceh dan Makassar.

“Saya berharap seluruh jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, lancar dan lancar, serta kembali ke tanah air dengan selamat,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, saat melepas rombongan pertama di Jakarta.

“Jangan lupa berdoa untuk Indonesia.”

Karena sekitar sepertiga jemaah haji Indonesia tahun ini adalah manula, atau berusia di atas 65 tahun, Qoumas juga memberikan beberapa saran kesehatan.

“Jangan memaksakan diri untuk melakukan banyak aktivitas, apalagi saat kesehatan tidak terlalu bagus,” ujarnya. “Jangan segan untuk bertanya atau berkonsultasi dengan orang lain jika ada kekhawatiran terkait kesehatan. Ada petugas yang siap melayani, melindungi, dan membimbing semua jamaah.”

Pengurus Penyelenggaraan Haji Indonesia mengatakan, petugas yang ditempatkan di Madinah siap menyambut jemaah yang tiba siang hari dan mendekati tengah malam.

“Sejauh ini semuanya sangat lancar,” Subhan Cholid, yang mengepalai komite di Arab Saudi, mengatakan kepada Arab News melalui telepon dari Madinah.

Rombongan pertama peziarah Indonesia, yang terdiri dari hampir 400 orang dari Jakarta, tiba di kota suci kedua Islam itu pada Rabu pagi.

“Dari raut wajah mereka, meski telah melalui perjalanan yang cukup panjang, mereka tidak terlihat lelah. Mereka sangat senang bisa berangkat haji dan telah tiba di tanah suci,” kata Cholid.

“Kebahagiaan itu adalah penguat energi. Mereka tampak penuh semangat.” (Arabnews)