Tips Manjakan Diri Dengan Suguhan Manis di Bulan Ramadan

N Zaid - Ramadan 2023 31/03/2023
Ilustrasi. Foto Pixabay
Ilustrasi. Foto Pixabay

Oase.id - Ramadan adalah waktu khusus tahun ini bagi umat Islam di seluruh dunia, berpusat pada refleksi spiritual, amal, dan disiplin diri. Namun, ini juga saat orang sering berkumpul dan berbagi makanan dan makanan penutup.

Dengan jam puasa yang panjang, memanjakan diri dengan makanan manis dan makanan penutup adalah hal yang biasa. Namun, makan terlalu banyak makanan manis dapat berdampak negatif pada kesehatan seseorang, kata Ahli Diet Klinis yang berbasis di UEA Dr. Sara Abdelghany kepada Al Arabiya English.

“Tidak ada salahnya sesekali mengonsumsi yang manis-manis selama bulan ini, namun harus selalu dikonsumsi dalam jumlah sedang dan hati-hati,” ujarnya.

Menghilangkan kelompok makanan tertentu, seperti makanan penutup, dapat meningkatkan rasa lapar dan pesta makan atau makan berlebihan, jelas ahli gizi di Klinik HealthBay Dubai.

“Permen dalam jumlah sedang bisa menjadi bagian dari diet Anda di bulan Ramadan tanpa harus merasa bersalah. Jika Anda selalu mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan belajar mendengarkan isyarat tubuh Anda dalam hal rasa lapar dan kepuasan, Anda cenderung tidak akan terlalu banyak makan, dan makan berlebihan dengan makanan manis.

Menurut Abdelghany, menikmati dessert dua atau tiga kali seminggu sudah cukup untuk memenuhi keinginan Anda tanpa berlebihan.

Menyiapkan makanan penutup di rumah juga merupakan pilihan yang baik bagi orang yang ingin membatasi jumlah gula, minyak, dan lemak yang masuk ke dalam makanan pencuci mulut mereka, tambahnya.

Berikut adalah beberapa tips yang dibagikan oleh ahli gizi klinis kepada Al Arabiya English:

• Hindari penggunaan minyak terhidrogenasi, seperti ghee nabati dan minyak sayur (jagung dan bunga matahari), karena menggoreng dengan minyak ini menghasilkan lemak trans dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.

• Gunakan mentega organik secukupnya.

• Ganti tepung putih dengan tepung utuh jika memungkinkan.

• Kurangi jumlah gula yang digunakan, karena seiring waktu selera Anda akan menyesuaikan dengan kadar gula yang lebih rendah.

• Buat suguhan di rumah seperti kue bolu dengan buah-buahan dan kacang-kacangan

Penting untuk memiliki setidaknya dua makanan seimbang dan dua camilan untuk memenuhi asupan makanan yang dibutuhkan selama jam non-puasa. Suguhan manis – seukuran empat jari atau telapak tangan – bisa menggantikan salah satu camilan, katanya.

Namun, Abdelghany mencatat bahwa makanan penutup tidak boleh menggantikan makanan sehat dan seimbang karena tubuh Anda membutuhkan makanan padat nutrisi agar tetap kenyang selama berpuasa.

Meskipun mungkin tergoda untuk mengidam segera setelah Anda mulai makan lagi, penting untuk menghindari makanan penutup terlalu cepat setelah berbuka puasa.

“Berbuka puasa dengan makanan manis akan meningkatkan kadar glukosa darah dan insulin kita secara luar biasa, menyebabkan penurunan energi yang besar beberapa jam kemudian ketika insulin dalam tubuh tiba-tiba turun,” jelas Abdelghany.

“Penurunan energi ini akan selalu diikuti dengan keinginan yang kuat akan makanan manis lagi. Tubuh [kemudian] akan memasuki lingkaran setan nafsu keinginan, makan yang manis-manis, merasa rendah diri, dan mengidam yang manis-manis lagi.”

Orang mungkin juga mengalami sembelit, sulit tidur atau tidur terganggu, mood rendah, dan energi rendah keesokan harinya, tambahnya.

Alternatif yang lebih sehat
Ada juga banyak alternatif makanan manis padat kalori yang bisa dinikmati orang selama bulan suci, mulai kue manis seperti katayef sampai salad buah segar, menurut Abdelghany.(alarabiya)


(ACF)
TAGs: Ramadan 2023