Makna Spiritual Sepuluh Malam Terakhir Ramadan

N Zaid - Ramadan 2023 30/03/2023
Ilustrasi. Foto Pixabay
Ilustrasi. Foto Pixabay

Oase.id - Ramadan adalah bulan pembersihan dan penyucian spiritual bagi umat Islam di mana kita berusaha meningkatkan ibadah, perbuatan baik, dan amal kita. 

Sepuluh hari dan malam terakhir bahkan lebih penting karena Allah menunjukkan rahmat yang besar kepada ciptaan-Nya. Mereka adalah kesempatan untuk memanfaatkan berkah Ramadan yang luar biasa dan mencari keselamatan sebelum bulan berakhir.

Mencari Lailatul Qadar

Lailatul Qadar, Malam Ketetapan atau Malam Kekuasaan, adalah salah satu malam paling suci dalam kalender Islam. Itu terjadi pada sepuluh hari terakhir Ramadan dan merupakan malam di mana Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Itu juga diyakini sebagai malam di mana Allah menunjukkan rahmat yang besar kepada ciptaan-Nya dan malam di mana takdir seseorang ditentukan.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Malam Ketetapan lebih baik dari seribu bulan," (Al-Qur'an, 97:3). Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan, "Barangsiapa berdoa pada Laylatul Qadr karena iman dan ketulusan, semua dosa masa lalu mereka diampuni," (Hadis, Bukhari dan Muslim).

Tulus berdoa untuk pengampunan, membaca Al-Qur'an, mengirimkan salawat (berkah kepada Nabi) dan menawarkan doa opsional (nafl) adalah contoh tindakan ibadah yang bermanfaat pada malam-malam ini.

Tanggal pasti Lailatul Qadar tidak diketahui, meskipun diperkirakan terjadi pada malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadan (misalnya malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27 atau ke-29). Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mengatakan, "Carilah itu dalam sepuluh hari terakhir, pada malam ganjil," (Hadis, Bukhari dan Muslim).

Ketika Aisha (semoga Allah meridhoi dia) bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam "Wahai Rasulullah, jika itu Laylatul Qadr, lalu dengan apa saya harus berdoa?" dia menjawab dengan doa terkenal: “Allahumma, innaka Afuwwun Karimun, tuḥibbu al-afwa fa'afu anna” – “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Pemurah; Anda suka memaafkan, jadi maafkan kami.

Melakukan i'tikaf

Banyak Muslim memilih untuk menghabiskan sepuluh hari terakhir Ramadan dalam pengasingan (i'tikaf), di mana seseorang hanya berfokus pada menyembah Allah dan menahan diri dari keterlibatan dalam urusan duniawi. Ini adalah waktu untuk merenung, meningkatkan ibadah dan meningkatkan pengetahuan agama seseorang, mencari kedekatan dengan Allah.

Ber-i'tikaf itu sunnahnya sepuluh hari, tapi minimal satu hari satu malam. I'tikaf adalah kesempatan besar untuk berhubungan kembali dengan Allah dalam kesendirian. Ini juga merupakan waktu untuk menerapkan praktik keagamaan yang baik yang dapat dilakukan sepanjang tahun.

Memberikan sedekah selama sepuluh malam terakhir

Sepuluh hari terakhir Ramadan merupakan kesempatan untuk mendapatkan pahala berlipat dengan memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan demi mencari ridha Allah.

Pahala memberikan sedekah selama Ramadan dikalikan dengan 70 dan pahala untuk setiap tindakan yang benar selama Lailatul Qadar setara dengan melakukan tindakan yang sama selama lebih dari 83 tahun!

Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan "Sedekah memadamkan dosa sebagai air memadamkan api," (Hadis, Tirmidzi). Dia juga mengatakan bahwa Allah menawarkan kelegaan pada Hari Pembalasan bagi mereka yang memberikan sedekah: “Naungan orang beriman pada Hari Kebangkitan akan menjadi sedekah mereka,” (Hadis, Tirmidzi).(islamic-relief


(ACF)
TAGs: Ramadan 2023