1 Muharram 1443H, Berikut 3 Tradisi Populer Menyambut Tahun Baru Islam di Indonesia

Phooby Kamaratih - Doa Akhir Tahun Doa Awal Tahun Tahun Baru Islam 09/08/2021
ANTARA Foto/Anis Efizudin/Aloysius Jarot Nugroho
ANTARA Foto/Anis Efizudin/Aloysius Jarot Nugroho

Oase.id – Tahun baru Hijriah 1 Muharram 1443 H jatuh pada Selasa, 10 Agustus 2021 esok hari. Namun, pemerintah menetapkan libur nasional Tahun Baru Islam pada Rabu, 11 Agustus 2021. Dalam Islam, tanggal 1 Muharram diperingati sebagai peristiwa bersejarah, yaitu awal perjalanan hijrah Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke Madinah.

Di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tanggal 1 Muharram atau Tahun Baru Islam menjadi salah satu hari perayaan yang wajib diadakan di beberapa daerah. Melansir dari beberapa sumber, berikut beberapa tradisi tahun baru Islam di Indonesia:

1. Tradisi Malam 1 Suro

embed

Satu Suro atau bisa disebut juga kirab pusaka, merupakan upacara adat yang dilaksanakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta pada malam 1 Muharram. Acara ini tidak hanya sebagai sarana memanjatkan doa dan keberkahan, namun juga sebagai bentuk penyampaian nilai moral kepada masyarakat di sekitarnya. Perayaan 1 suro dilaksanakan pada malam menjelang 1 Muharram atau tanggal 1 Suro tahun Jawa, pukul 12.00 malam sampai pukul 4.00 pagi, acaranya meliputi doa bersama, kirab pusaka, dan mengelilingi keraton.

2. Tradisi bubur suro

embed

Bubur suro merupakan hidangan yang biasanya ada pada perayaan tahun baru Islam di masyarakat Jawa Barat. Bubur kaya rempah ini memiliki cita rasa yang gurih dan sedikit pedas, terdapat tujuh jenis kacang, dan disajikan dengan ubarampe (sirih lengkap, kembar mayang, dan sekeranjang buah-buahan).

3. Tradisi Nganggung

embed

Untuk memperingati Tahun Baru Islam, Masyarakat Bangka Belitung khususnya di Pulau Bangka memiliki tradisi unik yaitu Nganggung. Tradisi ini merupakan adat membawa makanan dari rumah – rumah penduduk menuju tempat pertemuan atau masjid. Nganggung sering disebut juga Sepintu Sedulang karena setiap rumah (sepintu atau satu pintu) membawa 'satu dulang (sedulang), yaitu wadah kuningan maupun seng yang digunakan untuk mengisi makanan dan kemudian ditutup dengan penutup dulang, yaitu Tudung Saji.


(ACF)