Doa dan Keistimewaan Menyambut Bulan Ramadhan

Siti Mahmudah - Ramadhan 2021 29/03/2021
Gambar oleh chiplanay dari Pixabay
Gambar oleh chiplanay dari Pixabay

Oase.id - Bulan suci Ramadhan 1442 H (2021) hanya tinggal beberapa pekan lagi. Umat muslim di seluruh dunia tentu menyambut gembira datangnya bulan penuh rahmat ini. Berbagai persiapan pun dilakukan.

Mulai dari mempersiapkan fisik demi kelancaran ibadah puasa, hingga menyiapkan sejumlah menu-menu yang akan di masak untuk sahur dan berbuka puasa.

Selain itu, kita sebagai umat muslim juga dianjurkan berdoa kepada Allah SWT. Memohon perlindungan agar senantiasa diberi kelancaran dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan tahun ini.

Berikut ini merupakan doa yang dilafalkan Rasulullah saat menyambut datangnya bulan Ramadhan:

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ

“Allaahumma sallimnii li ramadhaana, wa sallim Ramadhaana li wa sallimhu minni.”

Artinya:

“Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bukan Ramadan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di bulan Ramadan.” (HR. 
Imam At-Thabrani dan Ad-Dailami)

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bulan Ramadhan adalah salah satu bulan istimewa dalam kalender hijriah. Adapun beberapa keistimewaan menyambut bulan Ramadhan dalam kitab Durratun Nashihin yaitu sebagai berikut: 

Nabi bersabda:

“Man fariha bidukhuuli ramadhaana harramallaahu jasadahu 'alan niiraani.”

Artinya:

"Barangsiapa merasa gembira dengan masuknya bulan Ramadan, maka Allah mengharamkan tubuhnya terhadap neraka."

Sabda Rasul pula berkata:

"Apabila malam pertanda bulan Ramadhan, maka Allah Ta'ala berfirman: "Barangsiapa yang mencintai Kami, maka Kami pun mencintainya dan barangsiapa yang mencari Kami, maka Kami pun akan mencarinya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada Kami, maka Kami pun mengampuninya demi kehormatan bulan Ramadhan." 

Senada, dalam kitab Durratun Nashihin dijelaskan, Allah akan menyuruh para Malaikat pencatat yang mulia pada bulan Ramadhan, supaya mencatat kebaikan-kebaikan dan bukan mencatat keburukan-keburukan dan Allah akan menghapuskan dari dosa-dosa yang telah ia perbuat.

Suatu ketika diceritakan dari Hafshah al-Kabir, bahwa Daud ath-Thai pernah tertidur pada malam pertama bulan Ramadhan, melihat surga seolah-olah sedang duduk di tepi sebuah sungai terbuat dari mutiara dan intan, kemudian tiba-tiba ia melihat bidadari-bidadari surga yang cemerlang wajahnya bagaikan matahari.

Demikian halnya diceritakan, ada seorang lelaki bernama Muhammad, ia sama sekali tidak pernah melakukan salat. Tetapi, apabila masuk bulan Ramadhan dia menghiasi dirinya dengan pakaian dan minyak wangi, lalu menebus salat yang ia lewatkan. 

Ia ditanya, "kapankah kamu melakukan seperti itu?" Jawabnya: "ini adalah bulan taubat, rahmat dan berkat. Semoga Allah mengampuni aku dengan karunia-Nya." 

Selanjutnya, orang itu meninggal dunia, lalu ada seseorang bermimpi melihatnya. Dia ditanya: “apakah yang telah AIIah lakukan terhadapmu?”. Dia menjawab: "Tuhanku telah mengampuni aku, karena terhormatnya pengagunganku terhadap Ramadhan."

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Durratun Nashihin karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiy dan hadits yang dikutip oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Ithafu Ahlil Islam BI Khususiyatis Shiyam


(ACF)