Oase.id- Indonesia akan mengalami gerhana bulan penumbra pada Sabtu, 11 Januari 2020. Meskipun begitu, untuk bisa turut mengamatinya diperlukan alat bantu agar bisa melihat perubahan yang terjadi secara lebih gamblang.

"Gerhana bulan penumbra berbeda dengan gerhana bulan total. Pada peristiwa gerhana ini, bulan hanya melewati daerah bayangan penumbra yang bersifat samar," kata astronom Ronny Syamara, seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 10 Januari 2020.

Gerhana bulan penumbra tidak melewati bayangan umbra bumi atau bayangan inti yang merupakan bagian sangat gelap.

Gerhana bulan penumbra akan berada di bagian penumbra yang bayangannya lebih terang.

Ronny menjelaskan, efek yang berbeda akan terasa bila terjadi gerhana bulan total. Peristiwa ini akan bisa diamati dengan mudah pada fase bulan yang sebelumnya purnama atau penuh kemudian masuk ke dalam bayangan umbra bumi.

"Gerhana bulan penumbra itu tidak akan terlihat dengan kasat mata. Kalau dengan detektor bisa terlihat, atau menggunakan kamera yang dibantu lensa tele. Lalu kita bandingkan dengan purnama sebelum gerhana penumbra maka bisa terlihat perbedaannya," kata Ronny.

Gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga cahaya tersebut tidak sampai ke bumi. Fenomena ini terjadi setiap fase bulan baru.

Khusus gerhana bulan penumbra, diprediksi akan terjadi sebanyak enam kali selama 2020.