Nabi Adam, Syits, dan Peristiwa Gerhana Seminggu Lamanya

Sobih AW Adnan - Gerhana 24/12/2019
Ilustrasi gerhana/designwebjae/pixabay
Ilustrasi gerhana/designwebjae/pixabay

Oase.id- Sepeninggal anaknya yang bernama Habil, Nabi Adam dan Siti Hawa sempat dirundung kesedihan mendalam. Hingga lahirlah Syits, seorang putra yang kehadirannya begitu membahagiakan. Nama Syits, bermakna anugerah Allah, perlambang rasa syukur kedua orang tua.

Syits, kelak juga ditugaskan Allah Swt sebagai Nabi. Dalam hadisnya, Rasulullah Muhammad Saw pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah Swt menurunkan 104 shuhuf atau lembaran. Sebanyak 50 di antaranya diturunkan kepada Nabi Syits."

Nabi Syits mendapatkan tempaan pengetahuan langsung dari Nabi Adam. Ia diajari tentang perubahan waktu siang dan malam, hingga tata cara beribadah selama seharian. 

Nabi Syits kian istimewa lantaran banyak yang berpendapat bahwa jalur keturunan anak-cucu Nabi Adam saat ini bermuara pada namanya. Sementara garis keturunan lainnya diperkirakan putus dan terhenti, bahkan hilang jejak dan musnah.

Nabi Adam wafat pada hari Jumat. Banyak diceritakan pula di jelang hari beliau meninggal dunia, datanglah malaikat surga bertamu dengan membawa kafan, balsem, dan keperluan lainnya.

Di hari kepergian Sang Manusia Pertama itu, bumi berduka. Gerhana matahari dan bulan pun terjadi selama sepekan. 

Sumber: Disarikan dari Qashash al Anbiya karya Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi atau lebih dikenal Imam Ibnu Katsir


(SBH)
TAGs: Gerhana