26 Desember Gerhana Matahari? Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Shalatnya

Sobih AW Adnan - Gerhana 24/12/2019
Ilustrasi: Awan menutupi matahari saat mengalami gerhana cincin yang terlihat dari kawasan Planetarium, Cikini, Jakarta, Senin, 26 Januari 2009/FOTO ANTARA/Widodo S
Ilustrasi: Awan menutupi matahari saat mengalami gerhana cincin yang terlihat dari kawasan Planetarium, Cikini, Jakarta, Senin, 26 Januari 2009/FOTO ANTARA/Widodo S

Oase.id- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gerhana matahari cincin akan terjadi pada 26 Desember 2019. Gerhana ini bisa dilihat di tujuh provinsi di Indonesia.

Lewat akun Twitter @InfoBMKG, lembaga yang bertanggung jawab memberikan informasi tanda waktu dan gerhana baik bulan atau pun matahari itu mencuit, peristiwa eklips tersebut merupakan yang terakhir selama 2019.

"Pada tahun 2019 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana dan yang terakhir adalah Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada tanggal 26 Desember nanti," tulis akun tersebut pada Sabtu, 14 Desember 2019.

Disunahkan shalat

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI Tarmizi mengimbau umat Muslim di Indonesia untuk mengadakan shalat gerhana matahari. Lebih utama, shalat dilakukan secara berjamaah dan diisi khutbah.

"Shalat dilakukan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Saw," kata Tarmizi melalui siaran pers yang diterima Oase.id pada Selasa, 24 Desember 2019.

Berikut ketentuan melakukan shalat gerhana matahari;

1. Memastikan terjadinya gerhana 

2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi

3. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan,”As-Shalatu jami'ah.” 

4. Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) juga niat menjadi imam atau makmum. Berikut lafaz niat shalat gerhana mayahari:

"Ushali sunnatan likusufis syamsi imaman/makmuman lillahi ta'ala."

Artinya: Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata.

5. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud. 

6. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali. 

7. Pada rakaat pertama, pilihlah bacaan surat pertama yang lebih panjang ketimbang surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang dari pada surat kedua. 

9. Setelah shalat disunahkan untuk berkhotbah.

Untuk tata cara lebih detail, berikut tahapan shalat gerhana matahari dikutip dari laman kemenag.go.id:

1. Membaca niat 

2. Takbiratul ihram 

3. Membaca doa iftitah dan bertaawuz, 

4. Membaca Al-Fatihah dan membaca surat yang panjang dengan dikeraskan suaranya (jahr). 

5. Rukuk dengan waktu yang lama

6. Bangkit dari rukuk (iktidal); 

7. Setelah iktidal, tidak langsung sujud, tetapi membaca surat Al-Fatihah dan surat panjang. Surat yang dibaca saat berdiri yang kedua ini, lebih pendek dari pada saat berdiri sebelum rukuk. 

8. Rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya

9. Bangkit dari rukuk (iktidal); 

10. Sujud yang lamanya seperti rukuk

11. Duduk di antara dua sujud 

12. Sujud kembali

13. Bangkit dari sujud 

14. Mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat

15. Tasyahud

16. Salam.


(SBH)
TAGs: Gerhana