Sejarah 5 Masjid Tertua di Indonesia, Ada yang Dibangun dalam Satu Malam!

Octri Amelia Suryani - Masjid 20/09/2022
Ilustrasi Masjid (Foto: David McEachan from Pexels)
Ilustrasi Masjid (Foto: David McEachan from Pexels)

Oase.id - Sebagai negara yang dikenal dengan penduduk muslim terbanyak, tak heran Indonesia memiliki banyak masjid. Sejak diperkirakannya agama Islam masuk ke Nusantara pada sekitar abad ke-11, sejak itu juga Islam terus berkembang. Seiring dengan perkembangan Islam inilah Indonesia memiliki banyak masjid.

Tidak hanya sekedar tempat ibadah, masjid ini juga tercatat dalam sejarah. Salah satunya awal mula masuknya Islam di sebuah daerah. Ada banyak masjid tertua serta bersejarah di Indonesia.

Berikut, Oase.id memaparkan 5 masjid tertua yang bersejarah di Indonesia seperti dikutip dari beberapa sumber:

1. Masjid Saka Tunggal

Masjid Saka Tunggal adalah masjid tertua di Indonesia yang terletak di Desa Cikakak, Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Masjid ini ada sebelum adanya Wali Songo. Masjid Saka Tunggal didirikan oleh Kiai Mustolih pada tahun 1288. Kiai Mustolih ini cukup lama tinggal di Desa Cikakak untuk berdakwah.

Pada saat itu, masyarakat Cikakak banyak yang berperilaku menyimpang dari ajaran agama Islam. Inilah sebabnya Kiai Mustolih mendirikan Masjid Saka Tunggal sebagai pusat dalam menyebarkan dakwah. Disebut Saka Tunggal karena ada hanya ada satu tiang untuk penyangga bangunan masjid ini.

2. Masjid Wapauwe

Masjid tertua kedua di Indonesia adalah Masjid Wapauwe. Masjid ini terletak di Kaitetu, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Masjid ini berdiri pada tahun 1414 yang menjadi saksi sejarah atas penyebaran Islam di Maluku.

Masjid Wapauwe awalnya bernama Masjid Wawame karena terletak di Lereng Gunung Wawane. Nama tersebut diberikan oleh Pernada Jamilu. Pernada Jamilu ini adalah keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku Utara) yang datang ke tanah Hitu untuk menyebarkan agama Islam pada 1400 M.

Masjid ini dibangun dengan luas 10 x 10 meter. Salah satu ciri khas masjid ini dibangun menggunakan gaba-gaba (pelepah sagu) serta rumbai sebagai atapnya. Masjid ini memiliki empat pilar di bagian dalam. Dindingnya terbuat dari batang dan daun sagu yang ditopang dengan 12 tiang. Struktur bangunan yang terlihat miring dari samping terlihat pada bagian kubah yang tidak simetris dengan bentuk masjid. 

Adapun keunikan lainnya yaitu dibuat dengan tanpa menggunakan paku, sehingga masjid tersebut dapat dibongkar pasang. 

3. Masjid Agung Sunan Ampel

Masjid Agung Sunan Ampel juga termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia yang berlokasi di Kelurahan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini dibangun oleh Sunan Ampel pada 1421 yang dibantu oleh sahabat karibnya Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, serta santrinya. 

Bangunan ini dipengaruhi oleh akulturasi budaya Jawa, Hindu dengan Arab. Namun, jika dilihat dari bentuknya saat ini, Masjid Agung Sunan Ampel memiliki sentuhan Hindia Belanda.

Bentuk atap yang mengerucut membentuk piramida tiga tingkat menunjukkan ciri khas dari arsitektur masjid Jawa. Pada ujung atap terdapat Mustaka yang merupakan ornamen Kerajaan Majapahit. Warna kuning keemasan menandakan kejayaan dan kemakmuran, sedangkan delapan simbol mustaka menunjukkan jumlah penjuru mata angin.

Keunikan lainnya terletak pada menara masjid yang berada di dalam masjid dan tembus menjulang ke atas setinggi 24 meter. Tentu hal ini berbeda dengan masjid lain yang memiliki menara di luar.

4. Masjid Agung Demak

Selanjutnya, Masjid Agung Demak yang terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak merupakan kerajaan bercorak Islam pertama yang berdiri di Tanah Jawa, yang didirikan oleh Wali Songo, dengan Raden Patah sebagai raja pertamanya. Kerajaan Demak juga menjadi pusat penyebaran ajaran Islam.

Masjid ini diperkirakan berdiri pada tahun 1474, didirikan oleh Raden Patah sebagai raja pertama kesultanan Demak. Bangunan induk masjid memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Atapnya berbentuk limas dan bersusun tiga. Atap masjid ini ditopang oleh empat saka atau tiang, yaitu di barat laut, barat daya, tenggara, dan timur laut.

Pembuatan tiang ini dilakukan langsung oleh empat wali dari Wali Songo, yaitu Sunan Bonang membangun tiang barat laut, Sunan Gunung Jati barat daya, Sunan Ampel tenggara, dan Sunan Kalijaga timur laut. Tiang yang dibuat oleh Sunan Kalijaga dikenal dengan nama saka tatal, atau saka guru tatal. Tiang ini termasuk unik, karena dibuat dari serpihan dan potongan-potongan kayu. Sedangkan pintu masjid ini disebut pintu petir atau lawang bledeg yang dipercayai sebagai penangkal petir. 

5. Masjid Agung Sang Ciptarasa

Masjid tertua di Indonesia yang ke-5  adalah Masjid Agung Sang Ciptarasa. Masjid ini didirikan pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. Berlokasi di Kesepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Menurut sejarahnya, pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa hanya dalam tempo satu malam, yaitu pada dini hari dan keesokan harinya telah dipakai untuk salat subuh. Masjid ini dinamai Sang Cipta Rasa karena merupakan pengejawantahan dari rasa dan kepercayaan.

Atap masjid ini juga berbentuk limas dan bersusun tiga yang semakin ke atas semakin kecil ukurannya. Secara garis besar, masjid ini terdiri dari dua bagian, yaitu ruang utama dan serambi. Serambi Masjid Agung Sang Cipta Rasa terbagi ke dalam dua bagian, yaitu serambi dalam dan serambi luar.
 


(ACF)
TAGs: Masjid