Tidak Perlu Menegur Anak Kecil yang Berisik saat Khutbah Jumat

N Zaid - Khutbah Salat Jumat 08/07/2022
Ilustrasi. Soundvision/Shehnaz Toorawa
Ilustrasi. Soundvision/Shehnaz Toorawa

Oase.id - Melihat anak-anak senang datang ke masjid memang menggembirakan. Tetapi persoalannya, anak-anak kecil suka bermain dan bercanda sehingga membuat suara yang mengganggu terutama saat khutbah salat Jumat. Bagaimana menyikapinya?

Jemaah tidak dapat menegur anak-anak kecil yang sedang ribut, dengan berkata 'Diam' karena bisa membuat ibadah salat Jumatnya sia-sia. 

Terdapat hadist yang bersumber dari Abu Hurairah radiyallahu anhu. di mana Rasulullah ﷺ  bersabda:

“Apabila pada hari Jumat kamu berkata, ‘Diam!’ kepada saudaramu, sementara imam/khatib sedang berkhutbah, maka kamu telah melakukan kesia-siaan.” (HR Imam Bukhari dan Muslim).  

Ada lagi satu riwayat dari Abu Darda radiyallahu anhu yang menguatkan dalil terlarangnya berbicara ketika khatib sedang di mimbar Jumat. Inti riwayat itu bahwa suatu hari (salat Jumat) Rasulullah ﷺ sedang berkutbah dan membaca satu ayat al-Quran, Abu Darda kepada Ubay bin Ka'ab yang ada di sampingnya bertanya tentang kapan ayat yang dibaca Rasulullah ﷺ  itu diturunkan. Ditanya berkali-kali Ubay hanya diam. 

"....hingga akhirnya Rasululllah ﷺ selesai berkhutbah dan turun dari mimbar. Setelah itu Ubay berkata kepadaku, ‘Kamu tidak dapat apa-apa dari salat Jumatmu selain kesia-siaan.’ Ketika Rasulullah ﷺ . beranjak (selesai salat), aku mendatangi beliau dan menyampaikan apa yang aku alami dengan Ubay bin Ka‘b. Beliauﷺ  menjawab, ‘Ubay benar. Ketika kamu mendengar imam sedang berbicara (berkhutbah), diamlah sampai ia selesai.’” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibn Majah).

Kembali kepada persoalan yang sering dijumpai di masjid-masjid ketika salat Jumat, di mana terdapat anak-anak yang membuat suara sehingga mengganggu khutbah. Apa sikap kita?

Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdlillah Al-Fauzan, ditanya soal ini dan ia mengatakan bahwa bisa dilakukan adalah meninggalkan mereka. 

"Yang dilakukan adalah meninggalkan mereka dan menghadap ke khutbah," kata Syaikh. 

Syaikh Fauzan pun berpendapat selain menegur dengan lisan, memberi isyarat dengan tangan agar orang yang berbicara di tengah kutbah Jumat, pun tidak dianjurkan.

"Ya tidak boleh bergerak karena isyarat termasuk gerakan," kata Syaikh yang menukil hadist yang menyebut kesia-siaan juga didapat tidak hanya oleh orang yang berbicara, namun melakukan gerakan seperti bermain/memindahkan krikil.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berwudhu lalu memperbagus wudhunya kemudian dia mendatangi shalat Jum’at, dia mendengarkan khutbah dan diam, maka akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at ini dengan Jum’at yang akan datang, ditambah tiga hari. Dan barangsiapa yang bermain kerikil, sungguh ia telah berbuat sia-sia.” (HR. Muslim)

Mendengar khutbah Jumat memiliki keutamaan dengan diampuninya dosa-dosa dalam rentang waktu seperti yang disebutkan dalam hadist. Sebab itu kerugian bila berbicara atau memberi isyarat sekalipun, karena seperti dalam hadist, perbuatan-perbuatan itu membuat hilangnya pahala salat Jumat.


(ACF)