Laporan Islamofobia Australia: Kebencian Terhadap Muslim Mencapai Tingkat Paling Parah

Oase.id - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyatakan pemerintahannya akan mempertimbangkan rekomendasi laporan independen yang menyoroti meningkatnya sentimen anti-Muslim di Australia hingga mencapai “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Laporan setebal 60 halaman yang dirilis Jumat (12/9) oleh utusan khusus pemerintah untuk memerangi Islamofobia, Aftab Malik, menilai normalisasi kebencian terhadap Muslim kini meluas sehingga banyak insiden tidak lagi dilaporkan.
“Realitasnya, Islamofobia di Australia sudah lama ada, kerap diabaikan, kadang-kadang disangkal, tetapi tidak pernah benar-benar ditangani,” ujar Malik dalam konferensi pers di Sydney bersama Albanese.
Menurut laporan tersebut, serangan 7 Oktober 2023 di Israel menjadi titik balik terbaru yang memicu lonjakan kasus Islamofobia. Islamophobia Register mencatat peningkatan insiden kebencian hingga 150 persen pada November 2024, seiring memanasnya konflik di Timur Tengah.
“Kita telah melihat pelecehan di ruang publik, coretan-coretan penuh kebencian, hingga perempuan dan anak-anak Muslim menjadi sasaran, bukan karena apa yang mereka lakukan, tetapi karena identitas dan pakaian yang mereka kenakan,” kata Malik.
Laporan itu mengajukan 54 rekomendasi, termasuk pembentukan penyelidikan khusus untuk menindak diskriminasi berbasis agama dan menilai dampaknya terhadap kohesi sosial dan demokrasi.
Albanese menegaskan, tindakan yang menargetkan seseorang berdasarkan keyakinan agama adalah serangan terhadap nilai-nilai dasar Australia. “Warga Australia harus merasa aman di rumah dan komunitas mana pun. Kita harus memberantas kebencian, ketakutan, dan prasangka yang memicu Islamofobia dan perpecahan di masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah Australia sebelumnya juga menunjuk utusan khusus untuk memerangi antisemitisme. Laporan dari utusan itu, yang dirilis Juli lalu, merekomendasikan pemotongan dana bagi universitas yang gagal melindungi mahasiswa Yahudi serta penyaringan pemohon visa dan nonwarga untuk mendeteksi pandangan ekstremis.
(ACF)