4 Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Bulan Ramadhan

Octri Amelia Suryani - Ramadhan Puasa Lailatul Qadar Nuzulul Quran Perang Badar 19/04/2022
Ilustrasi malam Lailatul Qadar (Ilustrasi 14398_Pixabay)
Ilustrasi malam Lailatul Qadar (Ilustrasi 14398_Pixabay)

Oase.id - Bulan Ramadhan merupakan bulan suci dan bulan penuh berkah. Umat muslim pada bulan ini diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam bulan Ramadhan setiap ibadah seseorang akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh sebab itu, setiap orang yang beriman akan berlomba-lomba dalam beribadah.

Keistimewaan pada bulan Ramadhan banyak disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad ﷺ, antara lain:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Artinya: Salat lima waktu, antara Jum’at dengan Jum’at yang lain, antara Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya, apabila menjauhi dosa besar”. (HR. Muslim)

Selain itu, pada Bulan Ramadhan banyak terjadi peristiwa bersejarah yang hendaknya dipahami oleh umat muslim.

Berikut peristiwa-peristiwa yang terjadi di Bulan Ramadhan:

1. Nuzulul Quran

Nuzulul Quran adalah salah satu peristiwa bersejarah yang biasanya diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Peristiwa Nuzulul Quran sering dipahami dengan penurunan Al-Quran dari Lauhulmahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia.

Melalui petunjuk yang diberikan Tuhan di dalam Al-Quran tersebut, manusia bisa melakukan aktifitas secara baik dan benar. Sehingga tidak menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi makhluk lainnya. Karena segala sesuatu telah tertuang dalam Al-Quran.

Oleh karenanya, peristiwa Nuzulul Quran diperingati dengan ibadah-ibadah yang menambah amal kebajikan kita. Misalnya memperbanyak berdzikir, salat, dan ibadah lainnya untuk menghormati kemuliaan Al-Quran.

2. Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar sangat dinanti-nanti oleh umat muslim, meski kapan datangnya masih misteri. Ada yang menyebut Lailatul Qadar datang pada malam 21 dan 23 Ramadhan. Ada juga ulama yang berpendapat lailatul qadar jatuh pada 27 Ramadhan.

Peristiwa Lailatul Qadar diberi julukan "lebih baik dari seribu bulan". Malam ini sangat dinanti-nanti oleh umat muslim dan mereka banyak melakukan amalan agar bisa berkesempatan mendapatkannya.

Ada suatu riwayat yang menunjukkan ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar. Salah satu riwayatnya:

قَالَ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ، حَدَّثَنَا زَمْعَة، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ وَهْرام، عَنْ عِكْرِمة، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: "لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ، لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ، وَتُصْبِحُ شَمْسُ صَبِيحَتِهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ"

Artinya: Abu Daud At-Tayalisi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Zam'ah, dari Salamah ibnu Wahram, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda sehubungan dengan malam Lailatul Qadar:  (Yaitu) malam yang sedang lagi terang, tidak panas dan tidak dingin, dan pada keesokan harinya cahaya mataharinya lemah kemerah-merahan.

3. Perang Badar

Perang Badar terjadi pada 2 Hijriyah yang bertepatan dengan bulan Ramadhan. Pada perang ini, umat muslim minim dalam jumlah begitupun peralatan perangnya. Pada perang ini mereka hanya bermodalkan keyakinan kepada Rasulullah ﷺ sebagai utusan. Mereka selalu percaya bahwa seberat apa pun musuhnya, Allah akan selalu berada di pihak yang benar.

Dengan jumlah yang tidak seimbang antara umat muslim dengan jumlah musuh, Nabi tak henti meminta kepada Allah Swt untuk memberikan kemenangan pada kubu umat Islam. Akhirnya doa Nabi dikabulkan oleh Tuhan, dan dikirim beberapa utusan Allah sebagai tentara tambahan di kubu umat Islam, sehingga umat muslim berhasil memenangkan peperangan.

4. Fatkhu Makkah

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah. Disebabkan oleh Bani Bakr (sekutu Quroisy) yang cekcok dengan Bani Khuza’ah (sekutu Islam). Kaum kafir Quroisy membantu Bani Bakr untuk menyerang Bani Khuza’ah, dan 20 orang Khuza’ah mati terbunuh. Artinya kafir Quroisy melanggar perjanjian Hudaibiyah.

Rasul ﷺ dan 10.000 pasukan berangkat menuju kota Makkah melalui 4 penjuru ke arah kota Makkah. Pasukan Zubair bin Awam lewat jalan utara, pasukan Kholid bin Walid lewat jalan selatan, pasukan Sa’ad bin Ubadah lewat jalan barat dan pasukan Abu Ubaidah bin Jarrah bersama Rasul ﷺ lewat kaki gunung Hind di barat laut. Maka kaum Muslimin dapat menguasai kota Makkah tanpa ada halangan apa pun dari kaum kafir Quroisy.

Kemudian Rasul ﷺ menuju Ka’bah dan menghancurkan 360 berhala menggunakan tongkatnya. Sambil membaca firman Allah dalam QS. Al-Isro ayat 81:

وَقُلْ جَاۤءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۖاِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا

Artinya: Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.


(ACF)