Diberi Hikmah dalam Al-Quran: Apa Maknanya?

Oase.id - Sering kali kita mendengar doa, “Semoga Allah memberi kita hikmah.” Kata hikmah pun kerap muncul dalam Al-Qur’an, namun tak sedikit yang masih bertanya-tanya: apa sebenarnya makna hikmah yang dimaksud Allah? Apakah itu sekadar kebijaksanaan, atau ada kedalaman makna lain yang lebih spiritual?
Untuk menemukan jawabannya, mari kita telusuri ayat-ayat Al-Qur’an dan pandangan para ulama tentang karunia besar yang disebut hikmah ini.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: ‘Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.’” (QS. Luqman: 12)
Ayat ini menegaskan bahwa hikmah adalah anugerah yang istimewa. Lalu, apa sebenarnya makna “diberi hikmah” yang disebut dalam ayat ini?
Apa Itu Hikmah?
Imam Ibnul Jauzi mencatat dua pendapat utama ulama:
Mayoritas ulama menafsirkan hikmah sebagai pemahaman mendalam atau kebijaksanaan dalam menjalani hidup.
Sebagian lain berpendapat hikmah berarti kenabian.
Bagaimana dengan Luqman? Sebagian ulama seperti Sa’id bin Musayyib dan Qatadah menegaskan bahwa Luqman bukanlah nabi, melainkan seorang hamba yang diberi hikmah—pemahaman yang dalam tentang agama. Ibnu Katsir pun menyebut hikmah sebagai pemahaman, ilmu, dan kemampuan menjelaskan kebenaran.
Ragam Makna Hikmah
Menurut Syaikh Musthafa Al-‘Adawi, hikmah bisa dipahami sebagai:
Kebenaran ucapan dan tindakan.
Kemampuan menempatkan sesuatu pada tempatnya—tahu kapan harus tegas, kapan harus lembut.
Ilmu yang bermanfaat dan penjelasan yang tepat.
Pemahaman mendalam dalam agama (al-fiqh fi al-Islam).
Pemahaman yang mencegah perilaku buruk.
Bahkan ada yang menafsirkannya sebagai as-sunnah, yakni ajaran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Intinya, hikmah bukan hanya pengetahuan, tapi kemampuan mempraktikkan ilmu dengan tepat.
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Hikmah
Selain QS. Luqman:12, beberapa ayat lain juga menyebut hikmah, di antaranya:
QS. Al-Baqarah:269: “Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa dianugerahi hikmah, sungguh ia telah dianugerahi karunia yang banyak.”
QS. Shaad:20, Al-Maidah:110, dan An-Nisaa’:113, yang semuanya menekankan hikmah sebagai karunia besar, seiring dengan ilmu dan wahyu.
Syaikh As-Sa’di menegaskan bahwa hikmah melahirkan ilmu sekaligus amal. Seseorang bisa banyak ilmu, tetapi belum tentu berhikmah. Hikmah menuntut penerapan ilmu dengan bijaksana dan berbuah kebaikan.
Hikmah untuk Kita
Hikmah bukan sekadar kecerdasan intelektual, melainkan kemampuan memadukan ilmu, iman, dan amal. Itulah sebabnya, Al-Qur’an menyebutnya sebagai karunia agung. Mari kita berdoa agar Allah menganugerahkan hikmah—ilmu yang bermanfaat dan amalan yang benar—dalam setiap langkah hidup kita.(Rumaysho)
(ACF)