5 Langkah Hidup Hemat Menurut Ajaran Islam

Phooby Kamaratih - Ekonomi Syariah 13/08/2021
Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay
Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay

Oase.id – Sedari kecil kita selalu dikenalkan dengan kalimat “hemat pangkal kaya” dan kerap kali menjadi motivasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertumbuhan ekonomi semakin hari semakin maju sehingga membuat kebutuhan biaya hidup pun kian mahal. Terkadang pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan.

Sebagai Muslim, Islam mengajarkan untuk selalu berhemat dan melarang perilaku boros dalam mengelola apapun, termasuk harta yang dimiliki.

Allah SWT berfirman:

وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.” (QS. Al-Isra’ : 26)

Berikut oase.id merangkum beberapa langkah hidup hemat menurut Islam yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Puasa

Salah satu cara berhemat dan memperoleh pahala yakni berpuasa. Dengan berpuasa pastinya kita akan mengurangi jumlah pengeluaran. Salah satunya pengeluaran ketika makan siang. Karena sedang berpuasa, uang yang biasa dikeluarkan untuk makan siang bisa disimpan. Selain itu, berpuasa juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.

2. Atur Anggaran

Sebelum berbelanja kebutuhan bulanan, pastikan untuk membuat anggaran yang diperlukan, seperti kebutuhan masak, kebutuhan air dan lain-lain. Dengan membiasakan menulis anggaran kebutuhan bulanan akan menekan pengeluaran yang tidak perlu sehingga akan lebih hemat.

3. Hindari Utang

Walaupun hukum berutang tidak dilarang, namun kebiasaan utang akan membuat kebutuhan sehari-hari jadi susah untuk dikontrol (berhemat). Dalam Islam pun mengatur tentang utang karena menyangkut dalam sektor ekonomi. Jika memiliki utang, segera lunasi. Sebab, utang merupakan hal yang memberatkan hidup di dunia maupun di akhirat.

Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak utang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia.”

4. Sedekah

Selain memberi banyak kebaikan, dengan bersedekah maka harta yang dimiliki akan jauh lebih berkah. Tentunya bersedekah tidak akan mengurangi harta seseorang. Allah berfirman:

قُلۡ اِنَّ رَبِّىۡ يَبۡسُطُ الرِّزۡقَ لِمَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ وَيَقۡدِرُ لَهٗ ؕ وَمَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ فَهُوَ يُخۡلِفُهٗ ۚ وَهُوَ خَيۡرُ الرّٰزِقِيۡنَ

"Katakanlah, "Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya." Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik." (QS. Saba': 39)

5. Menabung

Sisa dari pengeluaran bulan yang telah dibelanjakan, sebaiknya disisihkan untuk ditabung. Dengan cara ini kita akan memiliki dana simpanan untuk keperluan mendesak atau di masa depan. Dalam riwayat hadist H.R Bukhari, "Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu."


(ACF)