3 Hadis Tentang Memaafkan, Beserta Manfaatnya

Octri Amelia Suryani - Idulfitri Hadis Hari Ini 06/05/2022
Jabat tangan memafkan (Alexas_Fotos_Pixabay)
Jabat tangan memafkan (Alexas_Fotos_Pixabay)

Oase.id - Momen Idulfitri identik dengan saling memaafkan. Pada momen inilah umat Islam berusaha untuk kembali suci dengan saling memaafkan. Namun tidak semua orang mudah untuk memaafkan. Padahal, Rasulullah ﷺ mendorong umat muslim untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup.

Dikisahkan dari istri Rasulullah ﷺ, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah ﷺ, maka dia menjawab, "Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain." (HR. Ibnu Hibban)

Istilah memaafkan dalam bahasa Arab adalah Al 'Afwu. Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku. Sedangkan secara istilah Al 'Afwu juga dapat bermakna menggugurkan (tidak mengambil) hak yang ada pada orang lain. Hal ini menjadi bukti mulianya sikap pemaaf.

Selain itu, sikap pemaaf yang harus dimiliki umat muslim secara tegas dijelaskan dalam firman Allah dalam Quran surat Al A'raf ayat 199. Berikut bacaannya:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Artinya: "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

Selain ayat di atas, Oase.id akan memaparkan 3 hadis yang berkaitan dengan perintah memaafkan, antara lain:

1. HR. Muslim

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)."

2. HR Bukhari dan Ad Dailami

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أفضل الإيمان الصبر و السماحة )) (صحيح) (فر،تخ،حم)

Artinya: "Rasulullah ﷺ bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada."

3. HR. At Thabrani

اسمحوا يسمح لكم

Artinya: "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah)."

Berdasarkan hadis di atas, maka diketahui bahwa tidak akan merugi orang-orang yang memiliki sifat pemaaf. Sebab, banyak manfaat yang akan didapat bagi mereka yang memiliki sifat pemaaf.

Manfaat Memaafkan Seseorang

1. Hidup menjadi lebih tenang dan bahagia

Ketika kita dengan ikhlas memaafkan seseorang, tanpa sadar kita telah mengurangi satu beban dalam hati kita. Seolah-olah beban dalam hati kita luruh bersama kata maaf. Dengan demikian itulah,  tidak ada lagi yang mengganjal dan hati serta pikiran akan merasa tenang.

2. Tidak memiliki musuh

Memaafkan seseorang sama halnya dengan memberantas musuh. Biasanya ketika memiliki konflik dengan seseorang, kita akan dibenci oleh banyak orang. Maka, dengan memaafkan satu orang, sama artinya membuka pintu damai bagi lebih banyak orang.

3. Belajar memperbaiki diri dari kesalahan orang lain

Kesalahan orang lain bisa juga dijadikan sebagai kaca untuk bercermin diri kita sendiri agar tidak berbuat kesalahan yang sama. Apabila merasa sakit hati oleh seseorang karena salah satu hal, maka usahakan tidak melakukan hal demikian pada orang lain. Tujuannya agar kita tidak menyakiti hati orang lain, apalagi cara yang sama seperti hati kita disakiti.

4. Menjadi manusia yang lebih bijaksana

Memaafkan orang lain merupakan salah satu upaya belajar menjadi lebih bijaksana. Sikap yang bijaksana tentu sangat bermanfaat, karena akan berpengaruh dalam cara mengambil keputusan, memilih kehidupan, dan banyak hal lainnya.

Demikian manfaat memaafkan orang lain. Pada intinya, tidak ada manusia yang sempurna. Jadi, sebaiknya jangan merasa paling benar. Sebab pada saatnya nanti, tidak menutup kemungkinan juga kita yang berbuat salah dan berharap mendapat maaf dari orang lain.


(ACF)