Awal Kisah Perayaan Idulfitri di Zaman Nabi

Octri Amelia Suryani - Idulfitri 2021 Nabi Muhammad Saw 13/05/2021
Gambar oleh WAQAR AHMAD dari Pixabay
Gambar oleh WAQAR AHMAD dari Pixabay

Oase.id - Idulfitri merupakan momen spesial bagi umat Islam di seluruh dunia. Dikenal sebagai hari kemenangan, umat muslim selain melaksanakan salat id, juga memakai pakaian terbaik. Kemudian bersilaturahmi ke rumah sanak saudara, teman untuk bermaaf-maafan.

Perayaan seperti ini merupakan tradisi yang sebelumnya sudah berlangsung sejak dahulu. Tepatnya pada zaman Nabi.

Merujuk pada buku 'How Did This Prophet and His Companion Celebrate Eid?’, diceritakan bahwa Rasulullah ﷺ dan umat Islam pertama kali menggelar perayaan Hari Raya Idul Fitri pada tahun kedua hijriah atau 624 Masehi. Yaitu usai Perang Badar.

Pertama, Rasulullah ﷺ pada malam terakhir Ramadhan mengumandangkan takbir hingga pagi hari 1 Syawal. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 185, yang berbunyi:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).

Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Kedua, memakai pakaian terbaik pada hari Raya Idulfitri, dan memakai wangi-wangian. Ketiga, makan sebelum salat Idulfitri, karena tidak diperkenankan untuk melakukan puasa pada waktu salat idulfitri berlangsung.

Dalam sebuah hadis disebutkan, pada waktu lebaran atau Idulfitri, Nabi Muhammad ﷺ tidak berangkat ke tempat salat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.

Keempat, Rasulullah menunaikan salat Idulfitri bersama dengan keluarga dan sahabatnya. Baik laki-laki maupun perempuan. Rasulullah setiap berangkat dan pulang salat Idulfitri memilih rute yang berbeda.

Kelima, mendatangi tempat keramaian. Saat lebaran Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. 

Keenam, Rasulullah juga mengunjungi rumah sahabat. Begitu pun para sahabatnya. Inilah yang kemudian menjadi tradisi silaturahmi, saling mengunjungi saat Hari Raya Idulfitri.

Pada kesempatan itu, Rasulullah saling mendoakan antar satu sama lain. Jadi beberapa kebiasaan yang telah kita lakukan sekarang, semua itu memang telah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.


(ACF)