Ini Doa yang Paling Banyak Dibaca Rasulullah pada Hari Arafah

Fera Rahmatun Nazilah - Iduladha 2020 30/07/2020
Photo by Prasetyo Utomo from Antara
Photo by Prasetyo Utomo from Antara

Oase.id- “Sebaik-baiknya doa adalah pada hari Arafah,” demikian sabda Nabi Muhammad Saw.

Sabda Rasulullah Saw ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk memperbanyak munajat kepada Allah Swt pada hari ke-9 Zulhijah.

Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Sunan At-Tirmidzi menyatakan, doa pada hari Arafah sangat utama sebab paling melimpah pahalanya dan paling cepat dikabulkan.

Pada hari sebelum Iduladha ini, jemaah haji melaksanakan wuquf di padang Arafah, memperbanyak zikir, berdoa, dan bertaubat kepada Allah Swt. Sedangkan orang-orang yang tidak sedang melaksanakan haji, selain dianjurkan berdoa, mereka juga disunahkan berpuasa.

Baca: Batal Haji karena Pandemi? Jangan Sedih. Inilah Amalan dengan Pahala Setara Beribadah di Tanah Suci

 

Adapun doa yang paling sering dipanjatkan Rasulullah Saw pada hari Arafah adalah;


لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمَلَكُ وَلَهُ الْحَمْدُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Laailaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu biyadihil khair, wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.

"Tiada Tuhan selain Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kekuasaan dan milik-Nya segala pujian, di tangan-Nya lah kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

 

Doa ini diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya, dari 'Amru bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata, "Do'a yang paling sering dibaca Rasulullah pada hari 'Arafah ialah 'Laa ilaaha illallah wahdahuu laa syariikalah lahul hamdu biyadihil khair wahuwa 'ala kulli syai-in qodiir." (HR. Ahmad)

Baca: Doa saat Menyembelih Hewan Kurban

 

Selain berzikir dan berdoa, para sahabat Nabi juga memperbanyak takbir pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.

Sebagaimana termaktub dalam Fathul Baari bi Syarhi Shahih Al-Bukhari, bahwasanya ketika Ibnu Umar dan Abu Hurairah keluar menuju pasar pada  sepuluh hari pertama Zulhijah, keduanya bertakbir, kemudian orang-orang ikut bertakbir seperti takbir kedua sahabat tersebut.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar Al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi Al-Abraar atau Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Tuhfatul Ahwadzi bi Syarhi Sunan At-Tirmidzi karya Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al-Mubarakfuri, serta Fathul Baari bi Syarhi Shahih Al-Bukhari karya Imam Ibnu Hajar Al-Atsqalani.


(SBH)