Jenazah Yahudi dan Sisi Kemanusiaan Nabi

Fera Rahmatun Nazilah - Kerukunan dan Toleransi 09/04/2020
Photo by Moritz Böing from Pexels
Photo by Moritz Böing from Pexels

Oase.id- Suatu ketika Rasulullah Muhammad Saw sedang duduk bersama para sahabat. Tiba-tiba serombongan orang lewat sembari mengangkat keranda jenazah. Melihat itu, Nabi Saw langsung berdiri sebagai bentuk penghormatan.

Para sahabat heran, namun mereka tetap manut dan turut berdiri mengikuti Nabi.

“Ya Rasulullah, sesungguhnya itu jenazah Yahudi,” tanya salah satu sahabat ketika jenazah sudah jauh melintas.

Nabi Saw pun menjawabnya dengan singkat, “Bukankah ia juga manusia?”

Sahabat terdiam. Mereka hanya berdecak mengagumi Nabi yang sama sekali tak menyimpan dendam.

Para sahabat berpikir, betapa dulu sebagian Yahudi begitu memusuhi dakwahnya dan turut memerangi umat Islam. Namun beliau seakan tak pernah sedikit pun merawat rasa sakit hati. Terlebih, jenazah Yahudi yang lewat itu memang ahlu dzimmi, yang keselamatan dan perlindungannya mesti dijamin.

Itulah cermin kemuliaan Nabi Muhammad Saw. Rasulullah tak memandang seseorang dari latar belakang agama belaka. Melainkan dengan kacamata kemanusiaan. 

Baca: Cara Nabi Ibrahim Mencari Titik Pembangunan Ka'bah

 

Dalam riwayat lainnya, Rasulullah Saw pernah bersabda, “Apabila kalian melihat jenazah, maka berdirilah.”

Sikap Nabi tersebut menunjukkan perintah memuliakan manusia tidak terbatas kepada sesama Muslim semata. Melainkan, terhadap semua manusia.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Fathul Bari bi Syarhi Shahih al-Bukhari karya Ibnu Hajar Al-Atsqalani


(SBH)