Kisah Aden Bajaj Saat Kesulitan Ekonomi Menguji Firman Allah

N Zaid - Kisah Inspiratif 29/09/2023
Foto: Instagram Aden Bajaj
Foto: Instagram Aden Bajaj

Oase.id - Era pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu seolah-olah membuat roda ekonomi berhenti berputar. Orang sulit mencari nafkah karena pergerakannya dibatasi. Usah-usaha banyak yang tutup. Imbasnya banyak yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Komedian Aden Bajaj juga mengalami kesulitan ekonomi saat pandemi melanda. Tidak ada panggilan pekerjaan, sementara kebutuhan keluarga harus dipenuhi. Aden sampai rela jualan di pasar. Namun, situasinya tidak membaik juga. Karena tidak ada pemasukan asetnya berupa dua mobil dan satu motor harus ia jual.

"Zamannya pandemi itu kan yang bener-bener kita sama sekali nonjob. Dunia entertaiment tuh kacau. TV enggak berani ngambil (manggil artis) awal-awal pandemi itu kan. Sedangkan anak baru sekolah. Anak gue dua," kisah Aden dalam podcast Youtube channel Kasisolusi.

Ia harus memasukkan anak ke sekolah. Dan istrinya ingin memberikan pendidikan terbaik untuk dua anaknya tersebut sehingga memilih sekolah yang dianggap memiliki kualitas bagus meski membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yakni Rp50 juta.  Aden pun menyanggupi meski saat itu ia kesulitan keuangan. Namun, ia yakin jika memiliki niat untuk keluarga, maka Allah akan mudahkan urusannya. 

Berbekal keyakinan itu, ia menyanggupi keinginan istrinya. Dengan gaya santai ia bercerita: "Oke lu masukkin ke sana, biar duit gue yang urus. Karena gue yakin ketika kita berbuat itu untuk keluarga kita, Allah enggak tinggal diam. Pasti Allah ngasih sesuatu buat kita untuk bisa menutupi. Kita tinggal usaha dan doa itu doang," kata Aden.  

Saat itu ada alternatif sekolah yang juga dinilai berkualitas, namun biayanya ditotal mencapai Rp90 juta. Aden dan istri pun memilih yang pilihan pertama tadi, yang membutuhkan dana Rp50 juta.

Aden yang nama lengkapnya Raden Asep Saefulloh itu pun beribadah dan berdoa agar Allah memberinya jalan keluar atau memenuhi kebutuhannya itu untuk membayar sekolah anak-anaknya.

Gua itu sholat dari habis isya sampai jam 10. Break dulu, tidur kemudian tahajud sampai Subuh, sampai salat isyroq," kisah Aden.

Aden merasa Allah langsung menjawab permintaannya. Ia tiba-tiba mendapat panggilan untuk bermain film yang digarap Denny Siregar, Production. 

"Baru kejawab besoknya. Dapat tawaran film dari Denny Siregar, waktu itu. Yang pertama gue dapat film Marley tentang anjing. Harganya enggak seberapa. Nah yang Rp50 juta ini dari mana... Dapat tawaran film Sayap Sayap Patah waktu itu main sama Nicholas Saputra, sutradaranya Rudi Sujarwo. Gue dipanggil ke kantor, dicasting sama Rudi Sujarwo. Oke, boleh.Bang Aden, ini kata orang marketingnya, kita budgetnya Rp50 juta ya buat Bang Aden..emmh dalam hati gue... pas banget. Doa gue benar-benar kejawab. Ya Allah minta uang buat bayar sekolah. Ini anak saya mau masuk sekolah biayanya Rp50 juta. Dikasih itu."

"Bang Denny Siregar nelepon.Gue datang ke kantornya. Bang Aden ini sign kontraknya. Kita biasanya cuma di angka Rp50 juta. Gue nawar enggak bisa, memang mentoknya di situ. Ya udah alhamdulillah, memang rejekinya begini. Ini doanya. Enggak ada lebihnya," kata Aden. 

Anehnya lagi, menurut Aden, pembayaran tidak perlu menunggu dalam tempo tertentu, seperti biasa-biasanya. Honor untuknya didahulukan, berbeda dengan yang lain. Entah apa pertimbangannya. 

"Saya dibilangin, 'Bang Aden jangan ngomong sama yang lain ya. Bang Aden diduluin duitnya'. Bahkan pajaknya, kan harusnya ada pajak. Kata Bang Denny, 'Buat Bang Aden pajaknya kita yang bayarin'. Tanya Bang Denny Siregar kalau enggak percaya," seloroh Aden kepada host Kasisolusi Deryansha Azhary. 

Aden tidak mengerti kenapa ia bisa mendapat kemudahan seperti itu. Ia bahkan mengaku tidak hanya sekali itu saja hal seperti itu ia alami.

Bahkan ia pernah mencoba menguji kebenaran ceramah bahwa bila seseorang bersedekah maka akan dilipatgandakan rejekinya. Ini Allah yang ngomong bukan kita.

"Gue test Bang...gue punya celengan isinya koin. Hari Jumat gue masukin di plastik. Hari Jumat, itu koin berat. Gue bilang 'Ya Allah aku tagih janjimu. Kau bilang kalau aku bersedekah kau akan lipatgandakan. Buktikan ya Allah. Kalau itu memang benar omonganMu. Gue udah begitu," kisah Aden.  

"Abis itu gue tungguin selesai Jumatan di rumah. Lagi enggak ada kerjaan tuh. Gak lama jam tiga sore ditelepon Trans TV. 'Bang Aden bisa ke kantor enggak. Duit yang itu udah turun Rp3 juta. Episode yang kapan tahu, gue jadi bintang tamu Rp3 juta baru turun sekarang. Biasanya kan ditransfer. Tapi ini adanya cash."

"Yang gue masukin infaq (waktu Jumatan) itu Rp300 ribu Pak."

"Tetapi besoknya gue coba (lagi). Enggak tuh enggak ada," kata Aden sambil tertawa."Kata Allah, kan lu udah ngetes gua. Masa lu masih mau coba lagi," ucap Aden sambil tergelak. 


(ACF)