Perjalanan Spiritual Ivan Gunawan: Dari Party Sampai Pergi Haji

Oase.id - Ivan Gunawan, desainer kenamaan dan figur publik serba bisa, selama ini dikenal lewat gayanya yang flamboyan, kepribadiannya yang ceria, dan keberaniannya mengekspresikan diri di depan publik. Ia bukan hanya wajah di balik karya-karya busana elegan, tetapi juga sosok yang tak asing dalam dunia hiburan Tanah Air—host televisi, juri pencarian bakat, sekaligus influencer yang punya jutaan pengikut di media sosial.
Namun di balik gemerlap karier dan rutinitasnya yang mewah, Ivan Gunawan atau akrab disapa Igun, mulai merasa ada sesuatu yang kosong. Ia pun memulai perjalanan spiritual yang mengubah cara pandangnya terhadap hidup, ibadah, dan makna kebahagiaan.
Titik Balik: Dari Gemerlap ke Hening
Duduk santai dalam sebuah sesi obrolan di Podcast Ngobrol di WA di Channel YouTube Wendi Cagur, kepada Wendi dan Andhika Pratama, Igun terbuka mengenai transformasi hidupnya.
“Sekarang gue ngerasa kayak udah mulai ninggalin dunia yang dulu. Gue udah nggak mau lagi clubbing, nggak mau ke tempat-tempat yang berhubungan sama alkohol, pesta-pesta yang nggak penting,” ujarnya.
"Bukan hanya karena lu merasa sekarang semakin dewasa kan ya, pasti ada pemicunya?," tanya Andika
"Gue ngerasa sekarang lebih dekat sama agama gue aja. Bukan berarti gue jadi orang yang heboh, ya. Kan gue udah pernah ngerasain semuanya... gue udah pernah party, mabuk, segala rupa. Dan ternyata, circle yang menurut gue, gue penting ada di situ, gue mending ga usah (gabung). Sekarang gue membangun afirmasi baru gue membangun lingkungan baru, ya gue memang lagi suka ibadah, jadi gue berada di circle orang-orang yang suka ibadah, gue enggak berada lagi di circle yang gila party, dugem."
Momen penting yang menyentil kesadarannya juga terjadi awal tahun ini, saat Igun menjalankan ibadah umrah.
“Waktu umrah Januari kemarin, gue doa minta beli tanah di sebelah butik gue. Eh, pulang-pulang, tanahnya kebeli. Rezekinya datang tiba-tiba,” kenangnya. “Gue mikir, kalau nggak minta sama Allah, mau minta sama siapa lagi?”
Igun juga mulai menunaikan salat, puasa secara penuh selama Ramadan, dan untuk pertama kalinya benar-benar merasakan makna Lebaran.
“Biasanya gue ngerasa Lebaran itu cuma momen bayar gaji dobel, makan lontong, terus liburan ke Eropa. Tapi tahun ini beda. Gue ngerasa kayak beneran lulus ujian,” katanya, tertawa kecil.
Haji: Reborn di Tanah Suci
Perjalanan umrah ternyata hanya permulaan. Pada Idul Fitri lalu yang ia habiskan di Dubai, Igun membuat keputusan besar: berhaji.
“Gue telepon temen gue, daftar hari Jumat, pulang dari Dubai hari Senin langsung bayar DP,” ceritanya.
Keputusannya untuk berhaji sendiri, tanpa asisten, sempat membuat orang terdekatnya heran. Tapi Igun punya alasan kuat. Saat umrah, ia sempat membawa asisten, namun kecewa karena orang tersebut tidak menjalankan ibadah.
“Akhirnya gue nekat sendiri. Tidur sendiri, ngurus semua sendiri. Dan ternyata, menikmati kesendirian itu nikmat banget. Gue ngerasa kayak reborn.”
Selama di Tanah Suci, hidupnya benar-benar berubah. Hotel–masjid, masjid–hotel. Tak ada belanja, tak ada hiruk pikuk. Bahkan, seluruh kartu kreditnya tak tersentuh.
Igun pun mengaku tidak ingin lagi berurusan dengan dunia riba. “Sampai akhirnya gue pulang ke Indonesia, langsung gue tutup semua kartu kredit. Padahal ribet banget, loh, nutupnya,” ungkapnya.
Spirit Baru dan Nasihat yang Mengalir
Kepulangan Igun ke tanah air membawa semangat baru. Di butiknya, ia kini salat lima waktu. Lingkungannya pun ikut berubah.
“Karena mereka lihat gue salat tiap hari, mereka jadi ikut salat juga. Jadi kebawa,” tuturnya.
Kesadaran spiritualnya pun menjalar ke teman-teman terdekat. Suatu waktu, Andika, sahabat sesama artis, curhat soal kekosongan yang sedang ia alami.
“Gue lagi di fase kosong itu sekarang,” ujar Andika. Ia bercerita ingin menunaikan ibadah haji, bahkan berencana berangkat bersama Surya dan Wendy.
Di tengah perbincangan itu, Ivan memberikan nasihat yang begitu sederhana, namun mengena.
“Ambil wudhu aja dulu.”
Seketika, suasana menjadi hening. Andika terdiam, memproses makna nasihat tersebut.
Ivan pun melanjutkan, menjelaskan mengapa ia memberi saran tersebut.
“Salat itu lama-lama jadi kebutuhan, bukan cuma rutinitas. Wudu itu awal dari semuanya. Kayak komunikasi. Kita biasa kabarin istri, ibu... tapi lupa Allah yang lebih nunggu kabar dari kita dibanding siapa pun.”
Menemukan Damai di Jalan Baru
Sempat berada di fase mencari keimanan, dan kini, Ivan Gunawan menjalani hidup yang lebih tenang. Ia tidak lagi mengejar dunia yang dulu membentuk identitas glamornya. Ia lebih selektif, lebih bersahaja, dan lebih memahami pentingnya kedekatan dengan Sang Pencipta.
"Dulu gue ngerasa hidup gue kosong. Gue kerja, gue senang-senang, tapi nggak ada damai di hati. Sekarang gue jalanin hidup lebih tenang, nggak heboh, lebih sederhana," kata Igun.
Perubahan Igun bukan sekadar citra, melainkan proses panjang pencarian makna hidup. Dari panggung-panggung hiburan, pesta, dan kegemerlapan, kini ia memilih untuk berada di saf depan masjid. Dari kartu kredit yang dulu tak pernah absen, kini ia tinggalkan semua demi hidup yang lebih bersih dan terarah.
Dan untuk siapa pun yang merasa kosong, Igun hanya punya satu pesan: “Mulai aja dari wudu.”
(ACF)