3 Langkah Terbebas dari Keluhan Kulit Gatal karena Banjir

Phooby Kamaratih - Bencana Banjir 28/02/2020
Photo by Markus Distelrath from Pexels
Photo by Markus Distelrath from Pexels

Oase.id- Cuaca ekstrem yang kerap mengakibatkan banjir menjadikan seseorang harus kian memperhatikan masalah kesehatan tubuh. Selain demam, flu, batuk, dan diare, problem kesehatan yang disebabkan adanya genangan air juga bisa mengakibatkan gangguan pada kulit.

Ahli di bidang kulit dan kelamin dr. Galih Manggala Mahardika, SpKK menyebut ciri kulit sehat adalah yang berkondisi lembab dan terbebas dari rasa gatal maupun infeksi.

Menurut Galih, cuaca ekstem berujung banjir itu bisa mengakibatkan gatal-gatal dan infeksi karena terendam air yang tercemar. 

"Penyakit yang muncul berupa infeksi bakteri pada folikel atau struktur kulit yang menjadi tempat tumbuhnya rambut. Hal ini biasa disebut folliculitis," terang Dokter Galih kepada Oase.id, Jumat, 28 Februari 2020. 

Kemungkinan penyakit lain yang muncul adalah infeksi akibat jamur. Menurut Galih, daerah yang rawan akan keluhan ini terjadi pada lipatan paha dan jari kaki.

"Infeksi jamur memiliki karakteristik gatal saat berkeringat," kata dia. 

 

Gatal-gatal yang diakibatkan genangan banjir tidak boleh dianggap remeh. Untuk mencegahnya berkembang lebih parah, Dokter Galih memberikan tips agar kaki tetap steril dari potensi terkena infeksi jamur dan sejenisnya.

"Selalu gunakan alas kaki yang tertutup seperti sepatu bot. Sehingga ketika bagian kaki masuk ke kubangan air maka tidak akan mudah terpapar kotoran. Kedua, jangan sungkan mencuci kaki dengan sabun setelah terkena air banjir. Ketiga, minumlah obat yang sesuai saat terkena infeksi pada kulit," kata dia.

Kesesuaian obat tergantung pada penyebab gatal-gatal. Dokter Galih mencontohkan, jika kasusnya adalah alergi atau dermatitis, maka bisa diberikan moisturiser dan salep anti-alergi. Gatal akibat jamur bisa menggunakan salep anti-jamur seperti ketoconazol. Sedangkan gatal yang disebabkan infeksi bakteri atau foliculitis dapat diberikan salep antibiotik seperti gentamisin.

"Konsultasikan dengan ahli di bidangnya. Jika keluhan masih tetap dirasakan, bisa hubungi rumah sakit terdekat," kata dia.  


(SBH)