Tata Cara Salat Idul Adha, Lengkap dengan Niat dan Artinya

Siti Mahmudah - Idul Adha 2021 20/06/2021
Photo by Gabby K from Pexels
Photo by Gabby K from Pexels

Oase.id - Salat Idul Adha merupakan salat sunah dua rakaat yang dikerjakan umat muslim di waktu pagi. Salat ini biasanya dilakukan di tanah lapang terbuka. Namun, karena saat ini sedang pandemi wabah Covid-19, pemerintah mengimbau agar melaksanakan salat Idul Adha di rumah.

Hal tersebut mengingat situasi genting yang mengharuskan kita melakukan pembatasan sosial dan jaga jarak demi menjaga kemaslahatan kita bersama

Sebagaimana dalam maqashid al-syari’ah menegaskan, bahwa semua aktivitas dan ibadah tanpa terkecuali dilaksanakan dalam rangka menjaga agama, akal, diri, keturunan dan harta. Secara sederhana, apapun yang berpotensi mengganggu kelima hal tersebut harus dihindari terlebih dahulu melebihi ibadah.

Oleh karena itu, para ulama berpendapat, menghindari bahaya selalu lebih prioritas dari mencari maslahat

Kembali ke Idul Adha, tata cara salat Idul Adha  sama seperti pelaksanaan Idul Fitri. Perbedaannya hanya terletak pada bacaan niatnya saja. Waktu pelaksanaannya, dilaksanakan setelah matahari terbit.

Lantas, bagaimana tata cara salat Idul Adha? Simak ulasannya berikut ini.

Tata cara salat Idul Adha

Dikutip dari NU Online, salat Idul Adha dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan terdapat khutbah setelahnya. Namun, karena dalam situasi pandemi Covid-19, maka cukup dilaksanakan di rumah. Adapun tata cara salat Idul Adha ialah sebagai berikut:

1. Membaca niat di dalam hati

“UshallIi sunnata li 'idil adhaa rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi ta'ala.”
Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa Iftitah

“Allaahu akbar kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil 'aalamiin, Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.”

Artinya: 
"Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri."

4. Takbir sebanyak 7 kali dan mengangkat tangan ketika takbir. Lalu, membaca kalimat tasbih seperti berikut:

“Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar.”

Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar.”

5. Setelah akhir takbir ke-7, kemudian membaca surat Al Fatihah

6. Kemudian membaca surat lainnya

7. Rukuk dengan tuma'ninah

8. I'tidal dengan tuma'ninah

9. Sujud dengan tuma'ninah

10. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

11. Sujud kedua dengan tuma'ninah

12. Bangkit dari sujud dan bertakbir

13. Takbir lagi sebanyak 5 kali, di antara takbir membaca kalimat tasbih sama seperti sebelumnya

14. Membaca surat Al Fatihah

15. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Apabila menjadi seorang makmum, cukup menyimak surat lainnya ketika imam membacakan suratnya.

16. Rukuk dengan tuma'ninah

17. I'tidal dengan tuma'ninah

18. Sujud dengan tuma'ninah

19. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah

20. Sujud kedua dengan tuma'ninah

21. Duduk tasyahud dengan tuma'ninah

22. Salam. Dilanjutkan mendengarkan khutbah

Sumber: Buku Fikih Pandemi dan NU Online


(ACF)