Oase.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa produk bersertifikat halal di Indonesia ditargetkan mencapai 10 juta pada 2024. Ini merupakan tantangan bagi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk mewujudkannya. 

“Ini menjadi tantangan bagi BPJPH untuk mewujudkannya. Tahun 2024 target itu akan tercapai. Maka, ekosistem industri halal akan berkembang baik untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” kata Menteri Yaqut saat memberikan arahan sekaligus membuka Festival Halal Indonesia (FHI), di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (14/12/2022). 

Yaqut pun optimistis bahwa Indonesia akan menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia pada 2024.

“Saya optimis industri halal akan bergerak di Indonesia. Target 10 juta produk tersertifikasi halal tahun 2024 akan tercapai,” katanya.

Untuk mencapainya, Yaqut meminta BPJPH meningkatkan terus kierjanya untuk menggenjot angka produk yang tersertifikasi halal. Salah satu upaya utamanya adalah dengan mendorong transformasi digital. 

“Kepala BPJPH harus dapat melihat kendala-kendala apa yang menghambat untuk mencapai target itu. Halal itu menyangkut tiga hal yakni, pemasok (Suplay), demand (pemintaan), dan pendukung. Nah, dalam hal ini, salah satu pendukungnya adalah BPJPH,” tandas Gus Menteri.

Kepala BPJPH, Muhammad Aqil Ihram menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 2019-2022, tercatat sebanyak 864.014 produk telah tersertifikasi halal atau rata-rata hampir 300 ribu produk tersertifikasi halal setiap tahunnya.

“Berbagai upaya kita kerahkan untuk meningkatkan capaian sertifikasi halal. Ini dilakukan untuk mencapai cita-cita agar Indonesia menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia pada 2024,” kata Ihram.

Ihram pun menjelaskan bahwa FHI yang berlangsung dari tanggal 14 sampai 16 Desember ini diisi berbagai kegiatan, di antaranya pendaftaran sertifikat halal gratis (SEHATI) secara langsung di booth BPJPH, launching konsorsium laboratorium halal, halal Indonesia award 2022, halal talkshow, pameran produk halal, dan lain-lain.

(ACF)