Beda Cara Sedekah Aisyah dan Asma

Fera Rahmatun Nazilah - Sahabat Nabi Muhammad 13/05/2020
Photo by Bayu on Unsplash
Photo by Bayu on Unsplash

Oase.id- Asma dan Aisyah merupakan dua putri Abu Bakar Ash-Shiddiq dari istri yang berbeda. Asma dilahirkan oleh Qatilah binti Abdul Uzza, sedangkan Aisyah adalah buah hati Ummu Rumman. 

Keluarga Abu Bakar dikenal sebagai ahli sedekah, tak hanya khalifah pertama ini saja yang dermawan, keturunannya pun demikian, terutama Asma dan Aisyah.

Abdullah bin Zubair, putra Asma pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat dua perempuan yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma.”

Baca: Cara Rasulullah Memendam Kangen Kampung Halaman

 

Dalam Al-Ishabah fii Tamyiz Ash-Shahabah disebutkan, Aisyah binti Abu Bakar pernah bersedekah sebanyak 1.000 dirham saat sedang berpuasa. Kemudian pelayannya yang bernama Ummu Durroh bertanya, “Apakah dari harta yang engkau bagikan ada 1 dirham yang bisa dibelikan daging untuk berbuka puasa?” 

“Andaikan saja kau tadi meningatkanku, tentu akan kulakukan,” jawab istri Rasulullah Saw itu. 

Demikianlah Aisyah, di saat banyak orang berpuasa yang ingin berbuka dengan makanan yang lezat, ummul mukminin ini justru memilih bersedekah dan tak mementingkan dirinya sendiri. 

Begitu pula sang kakak, Asma binti Abu Bakar yang juga amat murah hati. Apabila memiliki rezeki, istri Zubair bin Awwam ini langsung membagikannya, tanpa menyimpannya untuk esok hari.

Sekalipun saat menderita sakit, perempuan berjulukan dzatu nitaqain (pemilik dua selendang) ini melakukan pembebasan terhadap seluruh budak yang dimilikinya.

Yang menarik, meskipun keduanya gemar berinfak, Asma dan Aisyah memiliki cara berbeda untuk menderma harta.

Baca: Kala Puasa dan Al-Qur'an Berebut Memberi Syafaat

 

Abdullah bin Zubair menyatakan, Ummul mukminin Aisyah biasanya mengumpulkan satu persatu hartanya, apabila telah terkumpul, ia baru membagi-bagikannya. Sedangkan Asma, ketika memiliki harta langsung menyedekahkannya, tanpa menunggu hari esok. 

Berderma ala Aisyah maupun Asma, tentu sama baiknya. Yang jelas, keluarga Abu Bakar Ash-Shidiq memang telah teruji dalam hal kedermawanannya. 

 

Sumber: Disarikan dari kisah dan keterangan dalam Al-Adab Al-Mufrad karya Muhammad bin Ismail Abu Abdillah Al-Bukhari Al-Ju’fi, serta Al-Isabah fii Tamyiz Ash-Shahabah karya Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Atsqalani.


(SBH)