Lakukan Amalan Ini Jika Ingin Wafat dalam Keadaan Husnul Khatimah

Octri Amelia Suryani - Inspirasi Husnul Khatimah 31/08/2021
Warga melakukan tradisi ziarah mengunjungi makam dan berdoa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cijantung, Jakarta Timur (Foto: Adam Dwi/Media Indonesia)
Warga melakukan tradisi ziarah mengunjungi makam dan berdoa di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cijantung, Jakarta Timur (Foto: Adam Dwi/Media Indonesia)

Oase.id - Kalimat husnul khatimah (حسن الخاتمة) berasal dari bahasa Arab. Artinya, "akhir yang baik". Maksudnya adalah sebuah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik alias diridai Allah SWT.

Sebagai umat muslim, tidak sedikit yang menginginkan wafat dalam keadaan husnul khatimah. Namun, tidak sedikit juga yang enggan dalam melaksanakan apa yang diperintah oleh Allah agar mendapatkan itu semua.

Terkait hal ini, ada beberapa amalan yang dapat membantu seseorang agar dapat wafat dalam keadaan husnul khatimah. Tetapi amalan tersebut bukannya hanya sekedar dari perbuatan saja, melainkan juga lahir rasa ikhlas dari hati.

Berikut 7 amalan yang dapat dilakukan agar kelak dapat wafat dengan kondisi husnul khatimah.

1. Bertobat
Karena manusia tidak pernah luput dari kesalahan, maka hendaknya senantiasa bertobat setiap saat. Jangan sampai ajal mendahului, sementara tobat belum dilakukan dengan sempurna. Mohonlah ampun untuk setiap dosa baik yang disengaja atau pun tidak. Karena terkadang ada rasa ketidaksadaran setelah melakukan dosa.

Dalam hadis Qudsi, Rasulullah ﷺ bersabda: Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan kesalahan di siang maupun malam, dan Aku Maha Mengampuni dosa, Maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kalian.” (HR. Muslim)

2. Menjauhi Kekafiran
Setelah bertobat, hendaknya menjauhi kekafiran. Sehingga, setiap amalan baik yang diperbuat tidak sisa-sia. Allah berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 91, yang memiliki arti:

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus dirinya dengan emas (yang sebanyak) itu.” (QS. Ali Imran: 91)

3. Ikhlaskan Amal
Sama halnya dengan kekafiran, ketika dalam berbuat baik tidak dengan hati yang ikhlas, maka apa pun yang dilakukan juga akan sisa-sia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ada seseorang yang melakukan amal shalih sebatas dalam pandangan manusia (agar ingin dilihat manusia-pen), dan sungguh ia termasuk penghuni neraka.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Hanya amalan ikhlas yang mendapat balasan. Meski seseorang telah bersusah payah melakukan banyak kebaikan, tetapi jika ada perasaan riya’ dan sum’ah, maka pahala yang hendaknya didapat akan hangus. Dan akan menjadi penyesalan saat kematian datang.

4. Amalan Rutin Meski Sedikit
Ada pepatah yang mengatakan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Ternyata benar adanya. Jika kita beramal baik secara rutin meskipun hanya sedikit-sedikit, maka juga akan menjadi ladang pahala yang besar.

Sebagai umat muslim tidak perlu berkhayal akan wafat dalam keadaan husnul khatimah kalau berbuat baik saja masih hitung-hitungan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang berkesinambungan meskipun sedikit.” (HR. Muslim)

5. Hindari Perbuatan Zalim
Sebagai sesama makhluk Allah, hendaklah saling kasih-mengasihi, dan sayang-menyayangi. Upayakan tercipta lingkungan yang saling membantu tanpa ada yang merasa terzalimi. Karena Rasulullah bersabda, “Takutlah terhadap doa orang-orang yang terzalimi, karena tidak ada hijab antara dirinya dengan Allah.” (HR. Muslim)

Dapat dibayangkan jika seseorang yang pernah dizalimi, kemudian menengadahkan tangannya dan berdoa agar kita mati dalam kondisi su’ul khatimah. Naudzubillahi min dzalik.

6. Selalu Mengingat Kematian
Sebenarnya kematian sangat dekat sekali pada seseorang. Kematian pasti adanya. Jika seseorang selalu mengingat mati, seseorang akan makin giat beramal agar meraih husnul khatimah. Rasulullah bersabda dalam HR. Ibnu Majah: “Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, dan sedikit yang melampaui umur tersebut.”

7. Berdoa Memohon Husnul Khatimah
Setelah semua amalan tersebut dilakukan, maka selanjutnya memanjatkan doa kepada Allah SWT. Ada beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ agar mencapai pada wafat dalam keadaan husnul khatimah, yaitu:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.” (QS. Nuh ayat 28)

Doa yang lain, yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani, yang berbunyi:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِيمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ فِيه

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah umur yang terakhirnya, sebaik-baik amalku adalah amal-amal penutupannya dan sebaik-baik hariku adalah hari saat aku menghadap-Mu.”

Jadi, itulah amalan-amalan yang hendaknya dilakukan setiap saat. Karena kita tidak mengetahui kapan ajal akan menjemput. 


(ACF)