Salat Hajat, Berikut Niat dan Tata Cara Pelaksanaannya agar Hajat Terkabul

Phooby Kamaratih - Salat 13/07/2021
 Photo by Ali Arapoğlu from Pexels
Photo by Ali Arapoğlu from Pexels

Oase.id – Salat hajat merupakan salat sunnah yang dilaksanakan saat seseorang memiliki hajat atau keinginan. Agar keinginannya terkabul, salat hajat menjadi pilihan untuk mengikhtiarkan keinginan agar segera dikabulkan oleh Allah Swt. Namun, sebagai manusia setelah berikhtiar baiknya bertawakal dan menyerahkan apapun hasilnya kepada Allah Swt.

Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqih Empat Madzhab menuliskan, “Dianjurkan bagi setiap muslim yang memiliki kebutuhan yang syar’i untuk melakukan salat hajat.”

Niat salat hajat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Ushollii sunnatal haajati rok’ataini lillahi ta’aalaa)

“Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Tata cara salat hajat

Salat hajat dilakukan dalam dua rakaat. Dalam melaksanakan salat hajat seseorang harus benar benar suci dari hadas kecil dan hadas besar, seperti haid dan nifas. Perhatikan tata caranya berikut untuk mengerjakan salat hajat:

1. Wudhu dan niat
Pertama yang harus dilakukan sebelum melaksanakan salat hajat adalah berwudhu untuk mensucikan diri dari hadas kecil yang menempel pada tubuh. selanjutnya, bersiap untuk salat dan membaca niat yaitu: Usholli sunnatal haajati rak'ataini lillaahi ta'ala

2. Baca iftitah, Al-Fatihah dan surat pendek
Setelah takbiratul ikhram, dilanjutkan dengan membaca iftitah lalu lanjut membaca Al-Fatihah dan surat pendek. Lakukan dengan benar dan khusyuk, dan lakukan hal yang sama pada rakaat kedua. Surat pendek yang dibaca bisa ayat kursi, Al-Ikhlas, atau Al-Kafirun.

3. Ruku dengan tuma’ninah
Lanjutkan ruku dengan tuma’ninah. Lakukan ini pada rakaat pertama dan kedua. Bacaan rukuk: Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdihi.

4. I’tidal dengan tuma’ninah
Lakukan ini pada rakaat pertama dan kedua. Bacaan I’tidal berbunyi:
Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi'ta min syain ba'du.

5. Duduk di antara dua sujud, kembali sujud
Setelah I’tidal, kemudian sujud, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian kembali sujud. Lakukan ini pada rakaat pertama dan kedua.

6. Membaca tahiyat akhir dan salam
Pada rakaat kedua, setelah membaca tahiyat akhir, lanjutkan dengan salam.

Doa setelah salat hajat

Setelah melaksanakn salat hajat, dianjurkan untuk membaca doa salat hajat dengan khusyuk. Berikut doa yang diamalkan :

  • Subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar walaa haula wa quwwata illa billahil ‘aliyil ‘adzim (sebanyak 10 kali sambil sujud).
  • Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad (sebanyak 10 kali).
  • Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban nar.

Waktu melaksanakan saalat hajat

1. Bersama dengan salat tahajud

Sepertiga malam merupakan waktu paling baik untuk berdoa, apalagi pada jika salat hajat dilakukan bersama salat tahajud pada waktu sepertiga malam. Hadis riwayat Bukhari Muslim.

"Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni."

2. Setelah salat dhuha

Waktu dhuha juga menjadi salah satu waktu terbaik untuk berdoa. Malaikat akan mengaminkan doa orang-orang yang melaksanakan salat sunnah dhuha dengan rutin. Maka dianjurkan untuk melaksanakan salat hajat setelah melaksanakan salat dhuha.

3. Setelah salat fardhu

Dua rakaat hajat bisa dilakukan setelah melaksanakan salat wajib. Yakni antara sholat Dzuhur sebelum masuk waktu Ashar, setelah salat Magrib sebelum masuk waktu Isya, dan setelah salat Isya sebelum masuk waktu subuh. Hindarilah salat pada waktu yang diharamkan.


(ACF)
TAGs: Salat