UMKM Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Agar Bisa Ekspor ke Arab Saudi

N Zaid - Produk Halal 23/11/2022
Ilustrasi: Unsplash
Ilustrasi: Unsplash

Oase.id - Sertifikasi halal sangat penting untuk pengembangan usaha. Sebab itu, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diharapkan segera mengurus sertifikasi halal produknya. 

"Sertifikasi halal ini penting bagi pelaku UMKM dalam pengembangan kewirausahaan. Produk UMKM juga bisa menembus pasar internasional asal memiliki sertifikasi dan logo halal," ujar Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Eny Retno Yaqut di depan pelaku UMKM, pengurus DWP Kemenag se Indonesia dan perwakilan pondok pesantren, Rabu (23/11/2022).  Hal tersebut disampaikannya  saat membuka Pospenas Expo 2022 yang digelar di pelataran GOR Sriwedari, Kota Surakarta.

Menurutnya, proses mengurus sertifikasi halal cukup mudah. Pemerintah melalui  Badan Penyelanggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag pun telah memfasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku UMKM. 

"Jadi bagi yang belum memiliki sertifikasi halal segera urus, prosesnya mudah. Apalagi ke depan produk UMKM Indonesia bisa ekspor ke Arab Saudi dan negara lainnya asal memiliki sertifikasi dan logo halal," tandas Eny Retno. 

Pospenas Expo akan berlangsung 23-25 November 2022 di GOR Sriwedari Kota Surakarta. 

Pospenas Expo 2022 ini diikuti 60 stand UMKM yang berasal dari puluhan kanwil dan kantor Kemenag serta Dekranasda dari berbagai provinsi. 

Pospenas Expo menjadi bagian dari langkah strategis meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah.

Menurutnya kemandirian pesantren merupakan program prioritas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Program ini dianggap strategis dan realistis untuk dicapai karena pesantren memiliki potensi besar.

"Ada sejumlah alasan yang bisa diajukan. Pertama, pesantren memiliki SDM yang melimpah. Jumlah santri tercatat mencapai 4,4 juta yang tersebar di 37.626 pesantren di seluruh Indonesia. Ini adalah pasar besar bagi penguatan ekonomi pesantren," katanya.

Alasan kedua, lanjut Eny, dukungan dunia usaha. Seiring penguatan SDM pesantren, kepercayaan dunia usaha juga makin terbuka. Beragam sinergi telah diinisiasi.

Menurut Eny, keterlibatan dunia usaha antara lain diwujudkan dengan menjadi bapak asuh bagi unit usaha di Pesantren, peningkatan kapasitas manajemen dan sumber daya manusia, serta kerja sama bisnis yang saling menguntungkan. Keterlibatan lainnya adalah membantu percepatan pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital di pesantren, serta menjalin kolaborasi pesantren dan dunia usaha dalam pengembangan bisnis dan produk halal di Indonesia. 

"Ini juga yang terus dikembangkan Kemenag melalui program prioritas Kemandirian Pesantren," tandas Eny Retno.

Alasan ketiga, kata Eny Retno adalah komitmen pemerintah untuk membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). "Tahun 2024, diharapkan terbentuk setidaknya 3.500 BUMPes. Langkah ke sana terus dilakukan. Tahun ini, kurang lebih ada 500 pesantren yang kami berikan Bantuan Inkubasi Bisnis dan program ini akan terus dikembangkan di tahun mendatang. Beberapa BUMPes bahkan ikut pada pameran hari ini," tuturnya. (Kemenag)


(ACF)
TAGs: Produk Halal