34 Masjid di Tiga Provinsi Terima Dana Stimulus Rp5,1 Miliar untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat

N Zaid - Kementerian Agama 28/09/2025
34 Masjid di Tiga Provinsi Terima Dana Stimulus Rp5,1 Miliar untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat.Foto: Kemenag
34 Masjid di Tiga Provinsi Terima Dana Stimulus Rp5,1 Miliar untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat.Foto: Kemenag

Oase.id - Sebanyak 34 masjid di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat bantuan total Rp5,1 miliar melalui kolaborasi program Baznas Microfinance Masjid (BMM) dan Masjid Berdaya Berdampak (MADADA). Masing-masing masjid memperoleh Rp150 juta yang ditujukan sebagai modal usaha produktif berbasis masjid.

Kolaborasi Kemenag dan BAZNAS

Program ini merupakan sinergi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Deputi II BAZNAS Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, M. Imdadun Rahmat, menekankan pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat.

“Memakmurkan masjid adalah tanggung jawab bersama. Menjadikannya pusat pemberdayaan adalah bagian dari dakwah bil hal dalam gerakan ekonomi syariah,” ujarnya.

Imdadun menjelaskan, BMM pertama kali diluncurkan pada Ramadan 1443 H (2022) di 17 masjid Jabodetabek. Karena antusiasme masyarakat tinggi, program ini kemudian dijalankan secara reguler. Hingga Mei 2025, tercatat 158 unit BMM telah berkembang di seluruh Indonesia, dengan tujuan membentuk koperasi syariah berbasis masjid sebagai penggerak ekonomi sosial.

Dorongan Transformasi Fungsi Masjid

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menegaskan dana Rp150 juta bukan sekadar bantuan sekali pakai. “Ini modal awal agar masjid bisa mengembangkan usaha produktif sesuai potensi jemaah dan lingkungan,” kata Arsad dalam Bimbingan Teknis Pendamping BMM–MADADA di Semarang, Sabtu (27/9/2025).

Ia menjelaskan bahwa pemanfaatan dana akan dipantau melalui pendampingan berjenjang agar tepat sasaran dan dapat direplikasi. “Masjid yang berdaya memiliki sumber daya untuk bertindak, sedangkan masjid yang berdampak mampu membawa perubahan nyata bagi lingkungan sosial,” jelasnya.

Arsad mendorong para takmir mentransformasikan fungsi masjid agar tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi umat. “MADADA diharapkan menjadi tonggak lahirnya masjid-masjid percontohan yang berdaya dan berdampak di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Rincian Penerima Bantuan

Dari total bantuan Rp5,1 miliar, 17 masjid penerima berada di Jawa Tengah, 11 di Jawa Timur, dan 6 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dana ini diharapkan memicu lahirnya program kreatif, seperti koperasi syariah, pelatihan keterampilan, atau unit usaha kecil yang memberdayakan masyarakat sekitar.

Melalui kolaborasi BMM–MADADA, Kemenag dan BAZNAS menargetkan masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga motor penggerak kesejahteraan umat di tingkat lokal.


(ACF)