Sejarah dan Fakta Masjid Tua Patimburak Papua: Pernah Dihantam Bom Jepang!

Octri Amelia Suryani - Masjid 08/10/2022
Masjid Tua Patimburak (Foto: Wikipedia)
Masjid Tua Patimburak (Foto: Wikipedia)

Oase.id - Masjid Tua Patimburak adalah salah satu masjid peninggalan sejarah yang berlokasi di Distrik Kokas, Fakfak, Papua Barat. Juga merupakan pusat agama Islam di Kabupaten Fakfak. Melalui proses penyebarluasan kekuasaan Sultan Bacan dari Tidore, agama Islam masuk di Kabupaten Fakfak pada tahun 1606.

Menurut sumber-sumber sejarah, masjid Tua Patimburak termasuk masjid tertua di Kabupaten Fakfak. Masjid ini dibangun oleh imam yang bernama Abuhari Kilian pada tahun 1870. Dibangunnya masjid ini menjadi awal mula peradaban Papua, sehingga masuklah Islam di Kabupaten Fakfak.

Masjid tua Patimburak sudah mengalami beberapa kali renovasi, akan tetapi tanpa mengubah bentuk asli masjid. Bagian asli yang masih tersisa adalah empat buah pilar penyangga yang terdapat di dalam masjid.

Meski banyak yang menyebut masjid tua Patimburak sebagai tempat ibadah Islam pertama di Papua, akan tetapi belum ada literatur yang dapat membuktikan fakta tersebut. Ini dikarenakan adanya budaya unik di wilayah tersebut. Budaya yang dipercayai oleh masyarakat setempat yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Jika ada yang menceritakan suatu peristiwa penting termasuk sejarah seperti masuknya Islam ke Fakfak atau Kokas, sama saja orang tersebut memperpendek umurnya sendiri. Kepercayaan unik tersebut yang membuat sejarah di tanah Papua ini termasuk Kabupaten Fakfak sulit untuk mencari kebenarannya. Meski begitu, masjid tua Patimburak tetap menjadi sejarah Islam di Papua.

Fakta Menarik Masjid Tua Patimburak:

1. Pernah diterjang bom tentara Jepang

Selain menjadi saksi sejarah masuknya Islam di Papua, Masjid Tua Patimburak juga menjadi saksi perang melawan tentara Jepang. Buntut dari perang melawan tentara Jepang ini menyisakan lubang di pilar penyangga masjid karena bekas ledakan bom. Yang mana pilar penyangga inilah bagian bangunan asli dari masjid yang tersisa setelah beberapa kali mengalami pemugaran.

Setelah dihantam bom tentara Jepang, pada tahun 1942 masjid ini direnovasi dengan mengganti atap rumbia menjadi seng gelombang. Kemudian pada 1963 dinding papan kayu juga diganti menjadi dinding tembok rabik atau anyaman bambu yang diplester dengan semen. Dan lantai tanah diganti menjadi lantai dari semen.

2. Bangunan Tradisional

Meskipun masjid tua Patimburak termasuk pada deretan masjid tertua, akan tetapi pesonanya tetap menarik. Aura tradisional dan kesederhanaannya menyatu dengan masyarakat.

Keunikan masjid ini terlihat pada arsitekturnya yang memadukan bentuk masjid dan gereja. Di depan pelataran masjid ada pohon yang cukup besar, dan di sekitar masjid juga terdapat teluk yang cukup indah. 

3. Punya Arsitektur Belanda-Jawa

Masjid ini dipengaruhi oleh arsitektur Belanda dan Jawa. Hal ini dilihat dari kubah masjid yang menyerupai model atap gereja Eropa, ventilasi berbentuk lingkaran, dan kayu bangunan dinding masjid seperti bangunan kolonial.

Bangunan yang khas berbentuk segi enam melambangkan rukun iman dalam kepercayaan agama Islam. Sedangkan di atas kubahnya berbentuk segi delapan yang melambangkan delapan arah mata angin, di mana mata angin barat ditandai dengan mihrab sebagai kiblat salat dalam ajaran agama Islam.

4. Cara menuju masjid

Untuk mengunjungi masjid ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Fakfak menuju Kokas sejauh 50km. Setelah itu, dilanjutkan dengan menggunakan longboat sewaan selama 1 jam untuk menuju kampung Patimburak. Menariknya, pengunjung juga dapat menikmati keindahan Pulau-Pulau Karang yang masih indah di sepanjang perjalanan.


(ACF)
TAGs: Masjid