Keistimewaan Halal Bi Halal

Octri Amelia Suryani - Inspirasi 23/05/2021
Gambar oleh ashish verma dari Pixabay
Gambar oleh ashish verma dari Pixabay

Oase.id - Halal bi halal merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh umat Muslim saat Hari Raya Idulfitri. Halal bi halal sama halnya dengan bersilaturahmi. Saling kunjung mengunjungi dan setiap orang akan saling maaf memaafkan. Sehingga halal bi halal menjadi tradisi yang terus berkembang di masyarakat.

Halal bi halal ini sering kali digelar dalam lingkungan keluarga besar, lingkungan kantor, para alumni dan kelompok-kelompok lainnya. Mengingat pentingnya bersilaturahmi demi menyambung tali persaudaraan terdapat dalam hadis riwayat Ibnu Majah No-3242, yang berbunyi:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ عَوْفٍ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ قَالَ لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ انْجَفَلَ النَّاسُ قِبَلَهُ وَقِيلَ قَدْ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ قَدْ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ ثَلَاثًا فَجِئْتُ فِي النَّاسِ لِأَنْظُرَ فَلَمَّا تَبَيَّنْتُ وَجْهَهُ عَرَفْتُ أَنَّ وَجْهَهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ فَكَانَ أَوَّلُ شَيْءٍ سَمِعْتُهُ تَكَلَّمَ بِهِ أَنْ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 'Auf dari Zurarah bin Aufa telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Salam dia berkata,

"Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, maka orang-orang bergegas menyambut kedatangan beliau dengan menyerukan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang! Rasulullah datang! Rasulullah datang! " hingga tiga kali.

Maka aku ikut berjubel di tengah-tengah kerumunan manusia untuk melihat beliau, ketika telah jelas kupandang wajahnya, maka bisa ku ketahui bahwa raut muka beliau bukanlah raut muka seorang pendusta. Ucapan pertama kali yang aku dengar dari beliau adalah: 

"Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat." (Ibnu Majah No-3242)

Salah satu keistimewaan halal bi halal adalah dosa seorang Muslim hanya dapat terhapus dengan saling memaafkan antara sesama. Sebagaimana diisyaratkan dalam Alquran Al-A`raf ayat 199 dan hadist Rasulullah ﷺ.

Rasulullah bersabda:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

Artinya: Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.

Selain penghapus dosa, silaturahmi juga dapat memperpanjang umur manusia. Sabda Rasulullah ﷺ:

 مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: "Siapa yang suka rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, hendaklah ia menyambung kerabatnya (silaturahim).'' (HR Bukhari)

Oleh sebab itu, halal bi halal memiliki manfaat yang sangat istimewa. Bagus bagi setiap orang yang melakukannya. Terlebih lagi jika melakukannya dengan hati yang ikhlas dan terbuka.


(ACF)
TAGs: Inspirasi