Kisah Nabi Adam AS: Diciptakan dari Tanah Hingga Ajal Menjemput dan Adab Mengurus Mayat

Phooby Kamaratih - Ramadhan 2021 13/04/2021
Photo by Andreea Ch from Pexels
Photo by Andreea Ch from Pexels

Oase.id – Sesudah Allah SWT menciptakan seluruh alam semesta, seperti bumi dengan isinya, hewan dengan tumbuhannya yang beragam. Menciptakan langit dengan seluruh bintang , bulan dan matahari, menciptakan malaikat-malaikat Allah, sampailah Allah menciptakan Manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Menciptakan manusia untuk menghuni bumi memeliharanya, menikmatinya, mengelolah apa yang ada di bumi.

Nabi Adam diciptakan dan kekhawatiran para Malaikat

Seperti yang dijelaskan dalam Al Quran, Surat Al-Baqarah Ayat 30 tentang kekhawatiran Malaikat atas penciptaan Mahkluk Lain.

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Saat Allah SWT memberitahukan kepada seluruh malaikat tentang kehendak-Nya untuk menciptakan makhluk lain untuk mengisi bumi. Para malaikat pun memberitahukan rasa kekhawatirannya pada makhluk lain yang akan menyebabkan kekacauan dan kelalaian dalam beribadah kepada Allah Swt.

Lalu dalam surat Al-Hijr Ayat tentang penciptaan Manusia

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ


Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah SWT dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna.

Nabi Adam dan Hawa diturunkan Ke Bumi

Setelah Hawa melanggar larangan Allah dengan memakan buah khuldi akibat bujuk rayu Iblis, Nabi Adam dan Hawa meminta ampun kepada Allah SWT dan Allah pun menerima taubat Adam dan Hawa. Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya bahwasanya bumi merupakan tempat penuh kekayaan. Atas kuasa Allah SWT, Nabi Adam dan Hawa diperintahkan untuk turun ke bumi.

Al-Baqarah ayat 36:

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

Artinya: Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."

Turunlah Nabi Adam dan Hawa ke Bumi dengan cara hidup yang baru sebagai manusia pertama dan mereka turun ke Bumi dalam keadaan terpisah.

Kematian Nabi Adam dan cara menghormati mayat

Dari Uttiy bin Dhamurah As-Sa’di berkata, “Aku melihat seorang Syaikh di Madinah sedang berbicara. Lalu aku bertanya tentangnya.” Mereka menjawab, “itu adalah Ubay bin Kaab.” Ubay berkata, “ketika maat dayang menjemput Adam, dia berkata kepada anak-anaknya, “Wahai anak-anakku, aku ingin makan buah surga.” Lalu anak-anaknya pergi mencai untuknya, mereka disambut oleh para malaikat yang telah membawa kafan Adan dan wewangiannya. Para Malaikat juga membawa kapak, sekop, dan cangkul.

Para Malaikat bertanya, “Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian cari? Atau apa yang kalian inginkan? Dan kemana kalian akan pergi?” Anak Adam menjawab “Bapak kami sakit, dia ingin makan buah dari surge.” Lalu para Malaikat menjawab, “Pulanglah, kerena ketetapan untuk bapak kalian telah tiba.”

Lalu Para Malaikat datang. Hawa melihat dan mengenali mereka, maka dia berlindung kepada Adam. Lalu Adam berkata kepada Hawa, “ Menjauhlah dariku, aku pernah melakukan kesalahan karenamu biarkan aku dengan Malaikat Tuhanku Tabarak wa Taala.

Lalu para Malaikat mencabut nyawanya, memandikannya, mengkafaninya, memberinya wewangian, menyiapkan kuburnya dengan membuat liang lahat di kuburnya, mensholatinya. Mereka masuk ke kekuburnya dan meletakkan Adam di dalamnnya, lalu mereka meletakkan bata di atasnya. Kemudian mereka keluar dari kubur, mereka menimbunya dengan batu. Lalu mereka berkata, “Wahai Bani Adam, ini adalah Sunnah kalian.”

Hadis di atas menceritakan tentang Nabi Adam manakala maut datang menjemputnya, dengan keinginan Nabi Adam untuk memakan buah surga merupakan tanda dekatnya ajal. Walaupun anak-anak Nabi Adam mengetahui bahwa hal itu tidak mungkin. Akan tetapi, karena rasa baktinya mereka kepada bapak mereka, mereka berangkat untuk mencari buah surga.

Sebelum menjauh meninggalkan Nabi Adam, anak-anak Adam dihadang oleh beberapa Malaikat yang menjelma wujud laki-laki. Saat anak Adam menyampaikan tujuan mereka ada apa yang mereka cari, para malaikat meminta mereka untuk pulang kepada bapak mereka, karena bapak mereka telah habis umurnya dan ditetapkan ajalnya.

Para Malaikat mengambil ruh Nabi Adam dan mereka sendirilah yang mengurus jenazahnya dan menguburnnya. Dan berkata, “Wahai Bani Adam, ini adalah Sunnah kalian.” Yakni, cara yang Allah pilih untuk kalian dalam hal mengurusi mayat.


(ACF)