Selain Hagia Sophia, Masjid Bersejarah Ini Juga Pernah Dijadikan Gereja

Fera Rahmatun Nazilah - Masjid 14/07/2020
Photo by  djedj from Pixabay
Photo by djedj from Pixabay

Oase.id- Setelah 85 tahun berdiri sebagai museum, Hagia Sophia kini diubah kembali menjadi masjid. Keputusan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ini disambut bahagia oleh seluruh umat Muslim, tak hanya yang di Negeri Kebab, melainkan juga di seluruh dunia.

Pada awalnya, Hagia Sophia merupakan sebuah gereja. Kemudian pada 27 Mei 1453, saat Sultan Mehmed II berhasil menaklukan Konstantinopel, ia memerintahkan agar Aya Sofya (Bahasa Turki) diubah menjadi masjid.

Sejak saat itu, selama hampir 500 tahun, Hagia Sophia berdiri kokoh sebagai masjid.

Pada 1937, tempat ibadah umat Muslim ini kemudian dialih fungsikan menjadi museum atas perintah Mustafa Kemal Atturk, Presiden ke-I Turki. Sejak saat itu, Hagia Sophia menjadi salah satu objek wisata terkenal di Istanbul, Turki.

Baca: Pernah Jadi Katedral dan Museum, Kini Hagia Sophia Diubah Jadi Masjid

 

Selain Hagia Sophia, ada pula masjid bersejarah yang dahulu pernah dijadikan gereja, yakni Masjid Raya Omari di Lebanon.

Masjid Raya Omari, Lebanon

Masjid indah dan megah ini berdiri di atas tanah Sidon, kota yang terletak 45 kilometer di selatan Beirut, Lebanon. Nama Omari merupakan nisbat kepada Umar bin Khattab, lelaki pemberani yang menjabat sebagai khalifah kedua umat Islam.

Dinamakan Omari lantaran masjid ini didirikan penguasa Dinasti Mamluk sebagai penanda keberhasilan kaum Muslim merebut kawasan Lebanon dari kekuasaan pasukan Byzantium pada 14 H/635 M, di masa pemerintahan sahabat bergelar al-Faruq tersebut.

Masjid yang berdiri hingga sekarang merupakan bangunan yang didirikan kembali oleh Dinasti Mamluk Bahri pada akhir abad ke-13 M, di atas benteng yang dibangun Pasukan Salib.

Baca juga: Doa Masuk Masjid Lengkap dengan Arab, Latin, dan Terjemahannya

 

Dalam Jejak-Jejak Islam: Kamus Sejarah dan Peradaban Islam dari Masa ke Masa disebutkan, masjid yang juga disebut at-Taubah ini pernah diubah menjadi gereja dan katedral pada 583 H/1187 M, setelah Pasukan Salib berhasil merebut kawasan Lebanon.

Namun saat Sultan Shalahuddin al-Ayyubi berhasil memukul mundur Pasukan Salib dari kawasan Lebanon, gereja tersebut kemudian diubah lagi menjadi masjid.

Tak berhenti di situ. Ketika kawasan Lebanon jatuh ke tangan kestaria-kesatria Ordo Hospitaller, masjid ini kembali dialihfungsikan sebagai katedral.

Barulah pada Sabtu, 22 Rajab 690 H/21 Juli 1291 M, bangunan ini diubah kembali menjadi masjid, setelah Dinasti Mamluk di bawah pimpinan Sultan Nashir Muhammad bin Qalawun berhasil menguasai kawasan Lebanon.

 

Hingga saat ini, masjid yang memadukan pelbagai unsur arsitektur Romawi, Gotik, dan Turki ‘Utsmaniyyah ini sudah berkali-kali mengalami kerusakan, perbaikan, pemugaran dan pengembangan, baik yang disebabkan bencana alam maupun pengeboman.


(SBH)
TAGs: Masjid