Qunut Nazilah, Doa yang Dibaca Ketika Datang Musibah Besar

Siti Mahmudah - Doa Sehari-hari 10/04/2021
Gambar oleh Hans Braxmeier dari Pixabay
Gambar oleh Hans Braxmeier dari Pixabay

Oase.id - Selama lebih dari setahun lamanya, masyarakat Indonesia harus menghadapi musibah besar, yakni wabah Covid-19. Selain itu, sejumlah musibah lain juga turut menerpa. Teranyar, masyarakat di NTT diterpa musibah banjir bandang dan saudara kita di Malang diguncang gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,7.

Dalam islam, kita dianjurkan untuk membaca doa ketika menghadapi musibah. Salah satu doa yang dicontohkan Nabi Muhammad adalah membaca Qunut Nazilah. Ini merupakan doa yang diamalkan Rasulullah ketika kehilangan para sahabatnya di Bi’r Mu‘anah selama sebulan lamanya.

Qunut nazilah dibaca saat berdiri dalam salat sebelum sujud pada rakaat terakhir di setiap salat wajib. Selain qunut subuh, qunut nazilah ini ada baiknya ditambahkan dengan doa qunut yang dibaca oleh Sayyidina Umar dan Ibnu Umar R.A. Berikut doa yang dibaca:

"Allaahumma innaa nasta‘iinuka wa nastaghfiruk, wa nastahdiika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnii alaikal khaira kullahu nasykuruka wa laa nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allaahumma iyyaaka na‘budu, wa laka nushallii wa nasjud, wa ilaika nas‘aa wa nahfid, narjuu rahmataka wa nakhsyaa adzaabak, inna adzaabakal jidda bil kuffaari mulhaq.”

Artinya: “Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan salat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”

“Allaahumma adzzibil kafarata wal musyrikiin, a‘daa’ad diinilladziina yashudduuna ‘an sabiilik, wa yukadzzibuuna rusulaka wa yuqaatiluuna auliyaa’ak. Allaahummaghfir lil mu’miniina wal mu’minaat, wal muslimiina wal muslimaat, al-ahyaa’i minhum wal amwaat, innaka qariibun mujiibud da‘awaat. Allaahumma ashlih dzaata bainihim, wa allif baina quluubihim, waj‘al fii quluubihimul iimaana wal hikmah, wa tsabbithum alaa diinika wa rasuulik, wa auzi‘hum an yuufuu bi‘ahdikalladzii ‘aahadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilaahal haq, waj‘alnaa minhum, wa shallallaahu alaa sayyidinaa muhammadin wa alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Artinya: “Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu. Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad ﷺ, keluarga, dan para sahabatnya.”

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Hasyiyatul Baijuri karya Syekh Ibrahim Al-Baijuri


(ACF)