Bacaan Zikir yang Diutamakan pada Jumat di 10 Hari Terakhir Ramadan

Fera Rahmatun Nazilah - Doa Sehari-hari 22/05/2020
Photo by  Sujay_Govindaraj from Gettyimage
Photo by Sujay_Govindaraj from Gettyimage

Oase.id- Jumat adalah hari mulia. Kemuliaan Jumat makin bertambah ketika bertepatan dengan hari ganjil di 10 akhir Ramadan. Oleh karena itu, jangan sampai melewatkan waktu emas ini.

Dalam Al-Adzkar An-Nawawiyah disebutkan, umat Muslim dianjurkan memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, dan berselawat kepada Nabi Muhammad Saw pada hari Jumat, baik siang maupun malam.

 

Selain disunahkan membaca QS. Al-Kahfi, ada pula beberapa zikir dan surat lainnya yang dianjurkan dibaca pada hari besar umat Muslim ini.

 

Baca: Inilah Amalan Ringan Berpahala Besar di Hari Jumat

 

Zikir Jumat pagi

Setiap Jumat pagi, sebelum melaksanakan salat subuh, hendaknya berzikir sebanyak tiga kali dengan lafaz ini:

أَسْتَغْفِرُ الله الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullahalladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaihi (3x)

 

"Aku memohon ampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Hidup, Maha Kekal dan aku bertaubat pada-Nya."

Doa ini sebagaimana diriwayatkan sahabat Anas bin Malik Ra, bahwasanya Rasulullah Muhammad Saw bersabda;

"Barangsiapa membaca “Astagfirullahalladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaihi” sebanyak tiga kali pada Jumat pagi sebelum shalat ghadat (subuh), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.

Baca: Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi Setiap Hari Jumat

 

Zikir Jumat Siang

Setiap Jumat siang, usai melaksanakan salat Jumat, hendaknya membaca tiga surat “Qul” yaitu QS. Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak tujuh kali.

Aisyah Ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang membaca 'Qul huwallahu ahad' dan 'Qul a’udzu birabbil falaq' dan “Qul a’udzu birabbin naas” sebanyak tujuh kali setelah salat Jumat, niscaya Allah akan melindunginya dari segala keburukan hingga Jumat lainnya.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar Al-Muntakhabatu min Kalaami Sayyidi Al-Abraar atau Al-Adzkaar An-Nawawiyah karya Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi.


(SBH)