Aplikasi Curhatin Raih Penghargaan Ideathon Indonesia 2020

Medcom.id - Prestasi dan Beasiswa 13/05/2020
Photo by Humas ITS
Photo by Humas ITS

Oase.id- Aplikasi layanan konsultasi psikologi milik tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyabet penghargaan Ideathon Indonesia 2020 yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

Aplikasi yang dinamai 'Curhatin' ini dinobatkan sebagai satu dari 17 ide inovatif penanganan covid-19, menyisihkan 5.590 ide lain dari seluruh Indonesia.

 

Aplikasi layanan konsultasi psikologi secara online dibentuk Bagas Juwono Priambodo, Ihdiannaja, dan Yuki Yanuar Ratna. Ketiganya merupakan mahasiswa Departemen Teknik Informatika ITS angkatan 2017.

Ketua Tim, Bagas Juwono Pambodo menuturkan ide ini didasari kondisi masyarakat Indonesia yang masih kurang peduli dengan kesehatan mental. Banyak dari masyarakat yang menganggap bahwa konsultasi kesehatan mental bukanlah hal yang penting.

"Bahkan ada pula dari mereka yang malu untuk memeriksakan kesehatan mentalnya," kata Bagas mengutip Medcom.id, Rabu, 13 Mei 2020.

Bagas menambahkan, situasi pandemi covid-19 menyebabkan masalah psikologi masyarakat Indonesia semakin meningkat. Kekhawatiran berlebih menjadi salah satu alasan timbulnya permasalahan kesehatan mental saat ini.

"Tetapi hal ini masih tidak membuat masyarakat sadar dengan pentingnya kesehatan mental," imbuhnya.

Bagas dan timnya berusaha membantu masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental di situasi pandemi. Ide menciptakan aplikasi layanan psikologi online pun mencuat.

"Mungkin dengan adanya aplikasi psikologi online membuat masyarakat tidak malas dan tidak malu lagi untuk berkonsultasi," katanya.

Mahasiswa asal Jakarta ini menjelaskan, Curhatin adalah aplikasi berbasis android mobile. Aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai layanan psikologi yang dapat membantu masyarakat. Misalnya, tips anti stres, konsultasi dengan pakar psikologi, metode stress healing, stress monitoring, dan pencatatan jurnal pribadi.

Layanan konsultasi dengan pakar psikologi akan dilakukan dengan cara berkirim pesan, telepon, dan video call. Masyarakat dapat bebas memilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. “Kami berencana untuk berkoordinasi dengan Persatuan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI)," ujarnya.

Mahasiswa semester enam ini juga menjelaskan, sejumlah fitur dalam aplikasi ini bakal disajikan dalam bentuk video dan artikel, Misalnya, layanan tips anti stres, stress monitoring, dan beberapa tips lainnya akan disajikan dalam bentuk video dan artikel.

Ia menargetkan aplikasi Curhatin ini sudah dapat direalisasikan sekitar Juli hingga Agustus 2020. Mereka juga baru akan menentukan tentang ada tidaknya biaya dan metode layanan konsultasi dengan pakar psikolog. "Karena sampai saat ini kami belum memutuskan masalah biaya dan metode ini," tuturnya.

Alumnus SMA PB Soedirman Cijantung ini berharap, aplikasi Curhatin dapat benar-benar membantu masalah psikologis masyarakat di masa pandemi ataupun pasca pandemi. Bagas ingin aplikasi ini dapat segera terealisasi dan berjalan sesuai dengan tujuan awalnya.

"Saya juga berharap agar masyarakat dapat mulai sadar dengan pentingnya kesehatan mental," ungkapnya.


(FER)