WHO Apresiasi Keputusan Pembatasan Haji yang Diambil Arab Saudi

Medcom.id - Haji Milenial 25/06/2020
Photo by AFP/FABRICE COFFRINI
Photo by AFP/FABRICE COFFRINI

Oase.id- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendukung keputusan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membatasi jumlah jemaah yang akan melaksanaan ibadah haji tahun ini.

Tedros menyadari ketika beberapa negara mulai membuka kembali masyarakat dan ekonomi mereka, pertanyaan tentang bagaimana mengatur pertemuan dengan sejumlah besar orang dengan aman telah menjadi semakin penting.

“Ini khususnya berlaku pada salah satu pertemuan massa terbesar di dunia, ibadah haji tahunan,” ujar Dirjen Tedros, dalam pernyataan resmi WHO, dikutip dari Medcom.id, Kamis 25 Juni 2020.

“Awal pekan ini, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa ibadah haji tahun ini akan dilanjutkan dengan sejumlah jemaah dari berbagai negara yang tinggal di dalam Kerajaan tersebut,” ujarnya.

Mantan Menlu Ethiopia itu melihat keputusan ini dibuat berdasarkan penilaian risiko dan analisis skenario yang berbeda. Keputusan diambil sesuai dengan pedoman WHO, untuk melindungi keselamatan jemaah dan meminimalkan risiko penularan.

“WHO mendukung keputusan ini. Kami memahami bahwa itu bukan keputusan yang mudah untuk dibuat. Kami juga mengerti itu adalah kekecewaan besar bagi banyak Muslim yang menantikan untuk melakukan jemaah mereka tahun ini,” tegas Tedros.

“Ini adalah contoh lain dari pilihan sulit yang harus dilakukan semua negara untuk mengutamakan kesehatan,” tuturnya.

 

Sebelumnya Menteri Haji Kerajaan Arab Saudi Mohammad Benten mengatakan, akan mengizinkan sekitar 1.000 jemaah untuk melaksanakan ibadah haji terbatas tahun ini.

Angka jemaah dikurangi karena pandemi virus korona yang merebak saat ini. Sebelumnya Pemerintah Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa warga negara asing yang sudah berada di Negeri Petrodolar itu akan diperbolehkan untuk melakukan ibadah haji.

Keputusan membatasi haji dilakukan saat Saudi berupaya mengendalikan penyebaran covid-19, yang saat ini sudah melonjak mencapai 167.267 kasus dengan lebih dari 1.387 kematian.


(FER)