Sayyidah Zainab binti Ali bin Abi Thalib, Perempuan Ulama yang Suka Belajar dan Mencintai Ilmu Pengetahuan

Siti Mahmudah - Kisah Inspiratif 02/06/2021
Photo by Idina Risk from Pexels
Photo by Idina Risk from Pexels

Oase.id - Sayyidah Zainab lahir pada 6 H/626 M. Ia adalah anak ketiga setelah Hasan dan Husein dari pasangan yang mulia, Fatimah binti Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib. Ia popular dipanggil Zainab Al-Kubra.

Sayyidah Zainab tumbuh dan besar dalam lingkungan kehidupan yang mulia, bertakwa, bersahaja, dan ilmiah. Bersama kakak-kakaknya, ia mengalami hidup dan memperoleh bimbingan dari kakek serta neneknya, Nabi Muhammad ﷺ dan Sayyidah Khadijah.

Sayyidah Zainab Al-Kubra dikenal Seperti ayahnya (Ali bin Abi Thalib), suka belajar dan mencintai ilmu pengetahuan. Bahkan, Nabi ﷺ juga mengatakan, “Ana Madinah al-‘ilm wa ‘Aliy babuha.” (Aku adalah kota ilmu pengetahuan, dan Ali adalah pintunya).

Oleh sebab itu, tidaklah heran bahwa putrinya, Sayyidah Zainab memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan cemerlang. Sebab beliau keturunan dari ayahnya. Berkat kecerdasannya, ia dijuluki sebagai “Aqilah Bani Hasyim” atau perempuan cerdas dari Bani Hasyim.

Sejarah juga menyebutkan, Sayyidah Zainab Al-Kubra adalah perempuan pintar dan cerdas, berani, rajin ibadah. Kecerdasannya mengungguli saudara-saudaranya, bahkan kedua oragtuanya sering bertanya kepadanya manakala menghadapi persoalan yang cukup sulit.

Begitu pun menurut para ahli sejarah, bahwa Sayyidah Zainab mewarisi keberanian, kepahlawanan, dan kefasihannya dalam berbicara mengikuti ayahnya, Saayidina Ali, serta kebaikan, kelembutan hati dan pengorbanan dari ibunya, Sayyidah Fatimah az-Zahra.

Suatu ketika, Sayyidah ikut bersama saudaranya, Sayyid Husein bin Ali, memenuhi undangan penduduknya. Dalam perjalanannya, di sebuah tempat bernama Karbala, rombongannya dihadang oleh tentara pasukan Yazid bin Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Lalu di sana, terjadilah pertempuran  yang dahsyat.

Sayyidah Zainab menyaksikan pertempuran tersebut langsung dengan mata kepalanya sendiri. Pertempuran yang kejam dan tidak berperikemanusiaan.

Sehingga, beberapa hari usai berlangsungnya tragedi Karbala yang tragis tersebut, Sayyidah Zainab kembali ke Madinah. Sanak keluarganya menanti dengan duka cita mendalam atas kejadian tersebut. Kejadian tersebut berlangsung pada awal bulan Syaban.

Lalu, ia meneruskan perjalanannya ke Mesir dengan ditemani anak-anak Sayyidinia Husein, yakni Fatimah, Sukainah, dan Ali Zainal Abidin. Mereka disambut hangat oleh penduduk Mesir. Lalu, diantar oleh gubernur Mesir, Maslamah bin Mukhallad al-Anshari, kerumahnya yang sekarang menjadi masjid Zainab.

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam buku Perempuan Ulama di Atas Panggung Sejarah karya KH. Husein Muhammad


(ACF)