Doa untuk Kerabat yang Mendapat Musibah

Siti Mahmudah - Doa Sehari-hari Erupsi Gunung Semeru 13/12/2021
Erupsi Semeru (Foto: Media Indonesia)
Erupsi Semeru (Foto: Media Indonesia)

Oase.id - Setiap hamba pasti pernah mengalami musibah dari Allah Swt, termasuk kerabat dekat. Baik penyakit, kematian, kesusahan, bencana alam dan lain sebagainya. Semuanya datang silih berganti.

Lantas musibah tersebut bukan untuk diratapi terlalu lama dan berlebihan. Melainkan Allah memberikan musibah sebagai hikmah dan sarana untuk melatih kesabaran dalam menghadapi cobaan.

Sebagai sesama muslim, kita juga dianjurkan untuk mendoakan kerabat dekat yang tertimpa musibah. Termasuk saudara-saudara kita yang saat ini tengah diuji lewat bencana erupsi gunung semeru.

Berikut adalah doa yang dapat dipanjatkan oleh umat Islam agar kerabat yang mendapatkan musibah diberikan ketabahan.

Diriwayatkan dalam kitab Ibnu Suni dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu (RA) dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam (SAW), bahwa beliau bersabda:
 
“Barang siapa melihat seorang mendapat musibah, maka mendoakan: Alhamdulillaahil ladzii ‘aafanii mimmaa ibtalaaka bihii wa faddallanii ‘alaa katsiirin mimman khalaqa tafdlilaa, lam yusibhu dzaalikal balaa.”

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari musibah yang menimpamu, dan memberikan kelebihan kepadaku atas makhluk lain yang diberikan keutamaan, dan yang tidak menimpakan kepadanya musibah demikian.”

Imam Tirmidzi mengatakan, bahwa hadis ini hasan (baik). Begitu pun, diriwayatkan dalam kitab at-Tirmidzi dari Umar bin Khattab Radiyallahu anhu (RA), bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda:

Barang siapa melihat orang yang tertimpa musibah, maka membaca: Alhamdulillaahil ladzii ‘aafaanii mimmaab talaaka bih wa faddalanii ‘alaa katsiirin mimman khalaqa tafdlillaa.”

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang menyelamatkan akudari musibah yang menimpamu, dan melebihkan kepadaku ataskebanyakan makhluk dengan keutamaan.”

Namun, para ulama dari kalangan ulama Syafi’iyah menganjurkan agar ketika membaca doa ini dibaca pelan yang hanya cukup sendiri yang mendengarnya, dan tidak sampai terdengar oleh orang yang mengalami musibah, supaya tidak menyakiti hatinya.

Kecuali, jika musibah tersebut berupa kemaksiatan, maka tidak mengapa jika sampai terdengar oleh orang yang terkena musibah, karena khawatir akan terjadi masalah. Wallaahu a’lam bish shawaab.

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-Adzkar An-Nawawiyah karya al-Imam Abi Zakaria Yahya bin Syaraf an-Nawawi


(ACF)