Jangan Pelit Ilmu, Ini Azab yang Mengintainya!

Phooby Kamaratih - Hukum Islam 27/09/2021
 Photo by Fabio Partenheimer from Pexels
Photo by Fabio Partenheimer from Pexels

Oase.id – Seorang Muslim yang berilmu diwajibkan untuk menggamalkan ilmunya agar bermanfaat untuk lingkungannya. Terutama ilmu agama yang menjadi pedoman ibadah sehari-sehari. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ menegaskan ganjaran apa yang diperoleh orang-orang yang pelit ilmu, sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ عَلِمَهُ ثُمَّ كَتَمَهُ أُلْجِمَ يَوْمَ القِيَامَةِ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ. رواه الترمذي.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang ditanya tentang ilmu yang ia ketahui, kemudian ia menyimpannya, maka ia akan dikekang dengan kekang dari api di hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi).

Dalam Al-Quran, tentang bagaimana Allah melarang Kaum-Nya untuk tidak menyembunyikan ilmu, sebagaimana surat Al Baqarah ayat 159 :

اِنَّ الَّذِيۡنَ يَكۡتُمُوۡنَ مَآ اَنۡزَلۡنَا مِنَ الۡبَيِّنٰتِ وَالۡهُدٰى مِنۡۢ بَعۡدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الۡكِتٰبِۙ اُولٰٓٮِٕكَ يَلۡعَنُهُمُ اللّٰهُ وَ يَلۡعَنُهُمُ اللّٰعِنُوۡنَۙ

“Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur'an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat,”

Selain itu, sifat pelit akan berujung kegelapan di hari kiamat. Diriwayatkan oleh Abu Dawud rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

"اَلظُّلْمُ ظُلُمَاتٌ يَّوْمَ الْقِيَامَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالفَحْشَ، فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الفَحْشَ وَلاَ التَّفَحُّش، وَإِيَّاكُمْ وَالشُّحَّ، فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، أَمَرَهُمْ بِالْقَطِيْعَةِ فَقَطَعُوْا، وَأَمَرَهُمْ بِالْبُخْلِ فبَخِلُوْا، وأمرهم بِالْفُجُوْرِ فَفَجَرُوْا". رواه أحمد وأبو داود

“Sifat aniaya itu akan menjadi kegelapan kelak di hari kiamat. Takutlah kalian dari perbuatan tabu, karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menyukai perbuatan tabu atau keji! Dan takutlah kalian dari kikir! Karena sesungguhnya kekikiran merupakan sebab rusaknya kaum sebelum kalian. Ketika kekikiran memerintahkan mereka harus dengan memutus silaturahim, maka memilih memutusnya. Ketika kekikiran memerintahkan bakhil, mereka bakhil. Ketika kekikiran memerintahkan berbuat tidak terpuji (fujur), mereka berlaku tak terpuji.” (HR. Abu Dawud)


(ACF)
TAGs: Hukum Islam