Doa saat Bimbang dan Memohon Diberikan Petunjuk Pilihan Terbaik

Siti Mahmudah - Doa Sehari-hari 07/05/2021
Gambar oleh Konevi dari Pixabay
Gambar oleh Konevi dari Pixabay

Oase.id - Sering kali dalam hidup, kita dihadapkan dengan suatu pilihan yang sulit. Entah itu kaitannya dengan pekerjaan, asmara hingga masalah tumah tangga.

Dalam islam, kita dianjurkan untuk melakukan salat istikharah ketika dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit. Tujuan salat istihkarah adalah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT agar kita mengambil keputusan yang tepat.

Rasul menganjurkan apabila dari seorang dari kalian menganggap penting suatu perkara maka salat lah istikharah sebanyak 2 rakaat. Setelah itu, kita dianjurkan membaca doa.

Dari Jabir bin Abdullah Radiyallaahu anhu (RA)  ia berkata:

“Rasulullah ﷺ mengajari kami salat istikharah (memohon pilihan terbaik) pada setiap perkara, sebagaimana ia mengajarkan surah Al-Quran.” 

Senada, para ulama pun mengiyakan anjuran Nabi, yakni disunahkan memohon pilihan terbaik dan diberi petunjuk kepada Allah dengan salat istikharah. Salat istikharah dikerjakan 2 rakaat. Pada rakaat pertama sesudah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surah Al-Kafirun. Sementara, rakaat kedua, membaca surah Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah.

Niat Salat Istikharah:

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

Usholli sunnatal istikhooroti rok'ataini lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta'ala

 

Doa setelah salah istikharah

Allaahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astakdiruka biqudrotika wa as’aluka min fadhlikal adziim. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta a’llamul ghuyuub.

Allaahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diiniii wa ma’aasyii wa aaqibati amrii aajili amrii wa aajili aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi.

Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.

Artinya:

Ya Allah, sesungguhnya, aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Tahu sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah Dzat yang Maha Mengetahui perkara yang gaib.

Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (menyebutkan persoalannya) adalah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya.

Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini adalah buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya.

Dalam kitab ini juga dijelaskan, bahwa apabila terdapat uzur yang membuat seseorang tidak dapat mengerjakan salat istikharah, tidak mengapa cukup doanya saja.

Adapun, ketika berdoa disunahkan seraya membaca hamdalah dan salawat Nabi. 

Halnya, Abu Bakar Radiyallaahu anhu ( RA) ia berkata:

“Sesungguhnya Nabi ﷺ apabila menginginkan suatu perkara, ia membaca: Allaahumma khir lii wakhtar lii.” 

Artinya: “Ya Allah, tunjukkan yang baik kepadaku dan pilihkan yang baik itu buat daku.” (HR. Tirmidzi)

Dan, dari Anas Radiyallaahu anhu (RA) ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Wahai, Anas apabila kamu menghadapi suatu perkara penting, mohonlah pilihan terbaik kepada Tuhanmu pada perkara itu 7 kali. Kemudian lihatlah, keputusan apa yang datang ke dalam hatimu karena kebaikan berada padanya.” (HR. Ibnu Sunni)

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Al-adzkar An-Nawawi karya Syekh Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi


(ACF)