Ini Amalan yang Dianjurkan ketika Khatam Al-Qur'an

Fera Rahmatun Nazilah - Alquran 21/05/2020
Photo by Rachid Oucharia on Unsplash
Photo by Rachid Oucharia on Unsplash

Oase.id- Ramadan adalah bulan Al-Qur’an. Umat Muslim dianjurkan menambah tadarus kitab suci ini selama bulan puasa.

Riwayatnya bermula karena dulu, di setiap tahun selama bulan Ramadan, Malaikat Jibril As mendatangi Nabi Muhammad Saw untuk mengajarkan Al-Qur’an.

Dari Ibnu Abbas Ra berkata, “(Malaikat) Jibril As mendatangi (Nabi Muhammad Saw) setiap malam dari bulan Ramadan, dia mengajarkan Al-Qur'an kepada beliau Saw.” (HR. Bukhari)

Demikianlah, mengkhatamkan Al-Qur’an saat Ramadan kemudian menjadi tradisi umat Muslim dari masa ke masa. Bahkan, para ulama terdahulu bisa puluhan kali mengkhatamkan Al-Qur’an selama Ramadan. 

Baca: Tafsir Al-Mishbah: Mengapa Al-Qur'an Berbahasa Arab?

 

Dalam Siyar A’lam An-Nubala disebutkan, Abu Hanifah dan Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali selama Ramadan. 

Mengenai semangat khatam para salafus saleh ini, Ustaz Rifqiel Asyiq dalam program Sambut Iftar Ala Medcom.id (SIAM) menegaskan, meskipun ada anjuran mengkhatamkan Al-Qur’an, namun kita tetap harus mendahulukan kualitas ketimbang kuantitas.

Lebih lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Qur’an (DaQu) Cirebon ini mengemukakan, dalam taraf tertentu, Allah Swt memberi fadhail kepada orang yang menyibukkan diri dengan Al-Qur’an.

"Mereka (ulama terdahulu) adalah hamba yang sudah melewati batas kualitas. Sehingga mampu mengkhatamkan kitab suci ini dalam jangka waktu di luar kebiasaan orang-orang awam," terang Rifqiel, pekan lalu.

Jika kualitas bacaan Al-Qur’an sudah baik, maka tak mengapa mengejar kuantitas. Tetapi bagi orang yang kualitas bacaannya belum baik, dianjurkan jangan dulu mengejar kuantitas, melainkan fokus pada perbaikan mutu bacaannya.

Baca: 4 Waktu Terbaik untuk Membaca Al-Qur'an

 

Amalan

Bagi orang yang mampu mengkhatamkan Al-Qur’an selama Ramadan, jangan sampai melewatkan beberapa amalan yang dianjurkan.

Zain bin Muhammad bin Husein Al-Idrus Al-Ba’lawi dalam Ittihaful Anam bi Ahkaam Ash-Shiyaam menuliskan, disunahkan berdoa setelah mengkhatamkan Al-Qur’an.

Khatam Al-Qur'an termasuk dalam waktu-waktu istimewa tempat dikabulkannya doa dan harapan. Dianjurkan pula melaksanakannya bersama-sama. Sebagaimana dilakukan sahabat Anas bin Malik Ra;

Dari Tsabit Al Bunani ia berkata; Apabila Anas bin Malik hampir mengkhatamkan Al-Qur'an di malam hari, ia menyisakan sedikit dari bacaan Al-Qur'an tersebut hingga waktu pagi. Lalu ia mengumpulkan keluarganya dan mengkhatamkan Al-Qur'an bersama mereka. (HR. Darimi dan Thabrani)

 

Dalam Al-Adzkar An-Nawawiyah dituliskan sebuah riwayat Ibnu Abu Daud, dari Hakim bin ‘Utaibah, berkata, “Mujahid bin Abdah bin Abu Lubabah mengutus seseorang kepadaku karena kami ingin mengkhatamkan al-Qur’an, sementara doa pasti dikabulkan saat khataman Al-Qur’an. Dalam riwayat lainnya disebutkan “Sesungguhnya rahmat turun saat khataman Al-Qur’an.”

Keberkahan Al-Qur’an bisa didapat dari pembaca maupun pendengarnya. Oleh karena itu, bagi orang yang bacaan Al-Qur’annya belum bagus, sebaiknya menghadiri majelis-majelis khatmil Qur’an, agar ia bisa mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan keberkahan.

 

Sumber: Disarikan dari keterangan dalam Siyar A'lam An-Nubala karya Imam Adz-Dzahabi, Al-Adzkar An-Nawawiyah karya Imam An-Nawawi, serta Ittihaful Anam bi Ahkaam Ash-Shiyaam karya Zain bin Muhammad bin Husein Al-Idrus Al-Ba’lawi.


(SBH)
TAGs: Alquran